Lihat ke Halaman Asli

Macam Kesan Diri pada Pengguna Sosial Media "Instagram"

Diperbarui: 16 Desember 2021   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak motif dari seseorang untuk menggunakan internet, seperti untuk up to date (31,3 juta orang), mengakses informasi terkait pekerjaan (27,6 juta), menghabiskan waktu luang (17,9 juta), bersosialisasi (13,6 juta), pendidikan (12,2 juta), hiburan (11,7 juta), dan bisnis (10,4 juta). Sebagian besar pengguna internet di Indonesia berusia antara 25 – 34 tahun, diikuti oleh kelompok usia 10 – 24 tahun (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2016) (dalam, Salim, Rahardjo, dan Qurani, 2017).

Instagram adalah satu media sosial yang booming saat ini, tidak dipungkiri media sosial digunakan oleh seluruh lapisan umur. Fitur yang ditawarkan pada media sosial juga menunjang penggunanya, seperti InstaStory; Instagram Live; memposting kegiatan sehari-hari, yaitu foto atau video; penambahan lokasi pada postingan; mencari teman; mengomentari post teman; dan menggunakan DM. Sosial media juga menawarkan kemudahan bagi pengguna untuk menampilkan citra diri atau gambaran fisik yang ingin ditampilkan secara online. Pengguna dapat memilih, menyeleksi, dan menyunting terlebih dahulu gambaran fisik seperti apa yang akan ditampilkannya di internet. Individu dapat menampilkan presentasi diri apapun yang diinginkan (Rozika & Ramdhani, 2016).

Pada dunia psikologi terdapat self-presentation, yaitu perilaku individu untuk dapat menimbulkan kesan pada orang lain dan dipengaruhi oleh berbagai macam motif tertentu. Menurut Jones dan Pittman (1982) terdapat lima bentuk strategi pada self-presentation yaitu (dalam Rozika & Ramdhani, 2016):

  • Ingratiation, perilaku individu ingin disukai oleh orang lain, seperti humoris, hangat, dan bersahabat.
  • Intimidation, upaya menampilkan kesan berbahaya kepada orang lain.
  • Self-promotion, strategi menampilkan kesan kompeten dan mampu.
  • Exemplification, perilaku ketika individu menampilkan kesan baik hati.
  • Supplication, individu berusaha menampilkan kesan bahwa dirinya lemah.

Nah, coba kita pahami dari salah satu pengguna, yaitu Mgdalenaf. Pasti kamu nggak asingkan sama pengguna satu ini? Yaa.. Magda adalah sapaannya, seseorang wanita yang menampilkan sisi gambaran diri humoris, hangat, baik hati, dan kompeten. Sebagian besar postingan pada akun Magda adalah tersenyum dengan menampilkan makanan. Nah, coba perhatikan ketika seseorang tersenyum lebar menandakan apa? Iyapp, dia ingin menampilkan sisi yang humoris dan hangat. Tetapi, coba kita perhatikan dari salah satu postingan lain yang menampilkan diri Magda sebagai seseorang yang memiliki kompetensi, sebagai seorang mentor bersama dengan Bapak Sandiaga.

Lalu, bagaimana dengan pengguna yang menggunakan fitur private pada akunnya?

Tidak dipungkiri, beberapa faktor dapat membuat seseorang memilih menggunakan fitur tersebut. Seperti halnya, harga diri yang rendah atau rendahnya tingkat kepercayaan diri yang dimiliki. Ohh, tetapi tenang ada faktor lain juga yang dapat terjadi. Apa dong faktornya?

Yupp… lebih privasi dengan mengikuti teman terdekat adalah salah satu faktor lain yang dapat terjadi. Kalian pasti juga mengetahui ada seseorang yang memiliki 2 akunkan, bisa jadi kalian juga memilikinya.. hayooo wkwkwk…

Nahh, terkadang seseorang memiliki akun pertama sebagai akun yang terbuka dan akun kedua lebih privasi dengan hanya mengikuti seseorang yang dekat dengannya.

Lalu, bagaimana dengan akun kalian? Ingin menampilkan sisi yang bagaimana?

Yukk, coba pahami akun kalian 😊

PUSATAKA ACUAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline