Lihat ke Halaman Asli

Sangkar Cinta

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banyak cinta beterbangan di sekitar diri ini

Beterbangan bak kunang-kunang di malam hari

Bersinar menerangi gelapnya dunia mimpi

Mencoba untuk menangkap satu dari beribu cinta yang bertebaran ini

Menangkap satu cinta yang berada di genggaman diri

Tapi ada cinta yang tiba-tiba datang sendiri

Ternyata cinta ini tak perlu di tali dan di kurung di sangkar duniawi

Cinta ini tulus dari hati untuk yang terkasihi

Meski dunia kadang tak punya hati

Tapi cinta ini selalu tulus menemani

Memberikan setetes air bahagia yang berasal dari surga

Untuk menjaga raga yang di kasihinya.

Mungkin banyak dari orang yang apabila membaca puisi diatas akan mengartikan bahwa ini sebuah puisi cinta untuk seorang kekasih hati, tapi sebenarnya ini adalah sebuah rangkaian kata yang sengaja saya buat sedikit puitis untuk menggambarkan sebuah kelompok primer yaitu keluarga, dimanapuisi diatas mengatakan bahwa banyaknya cinta bertebaran disekitar diri yang dimaksud adalah banyaknya orang disekitar kita(masyarakat) yang menaruh simpati pada diri kita, tapi rasa simpati itu tak bisa menandingi rasa kasih sayang tulus yang sejak dulu sudah di dapatkan lewatsosok kunang-kunang cinta(keluarga). Dimana keluarga disini berperan sebagai kunci dalam pengembangan diri(self), juga berperan sebagai suatu pelindung terhadap ancaman kelompok yang lebih besar (masyarakat).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline