Lihat ke Halaman Asli

Penanaman Pohon Durian sebagai Sarana Pemeliharaan Lingkungan dan Mempererat Tali Silaturahmi

Diperbarui: 24 Juli 2022   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanaman Pohon Durian. Foto: Dokumen Pribadi Mahasiswa KKN UM Desa Purworejo 2022

Menjaga dan melestarikan lingkungan merupakan kewajiban seluruh manusia. Salah satu bentuk dari hal tersebut adalah menanam dan merawat tanaman. Berkaitan dengan hal tersebut, tim KKN UM 2022 Desa Purworejo mengadakan program kerja "Perhutanan Sosial". Program kerja perhutanan sosial ini diadakan dengan cara penanaman pohon durian sejumlah lima pohon yang berlokasi di lahan milik salah warga Desa Purworejo.

Pohon durian yang digunakan sebagai program kerja ini dibeli jauh hari sebelum pelaksanaan program kerja. Pemilihan bibit durian sebagai objek utama program kerja ini bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan durian merupakan salah satu komoditas terbanyak di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang.

"Kalau bisa kalian memilih jenis pohon yang memiliki dua manfaat sekaligus. Misal pohon yang dapat dimanfaatkan buah dan batangnya." Ujar Pak Wahyu kala merundingkan program kerja ini. Dua hal tersebutlah yang akhirnya membuat kami memutuskan untuk memilih pohon durian jenis petruk yang hasil buahnya kebanyakan memiliki rasa manis dengan batang pohon yang kokoh sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bagunan.

(Selasa,19/07/2022) merupakan hari H pelaksanaan program kerja penanam bibit durian. Hari itu kami memulai program kerja dengan meminta persetujuan dari Sekretaris desa bernama Bapak Wahyu dan warga desa setempat. Menurut keterangan dan pendapat Pak Wahyu dan warga, pohon durian tersebut sebaiknya ditanam di lahan milik cucu dari Mbok Minem, yang biasa dipanggil dengan sapaan Cak To atau Mas To.

Setelah penentuan lokasi tanam, langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah mengusung bibit durian dari posko KKN ke lokasi penanaman pohon. Dalam proses penanaman bibit durian, kami dibantu oleh Cak To dan Mbok Minem. Masing-masing bibit durian ditanam dengan jarak kurang lebih 4 meter tiap pohonnya. Walaupun kami merasa lelah dan badan dipenuhi tanah, tetapi kami tetap semangat dalam pelaksanaan program, setelah melihat antusiasme beberapa masyarakat yang ikut menyaksikan proses penanaman pohon durian.

Sesi foto bersama yang menandakan bahwa pohon durian resmi diserahkan kepada masyarakat Desa Purworejo merupakan akhir dari pelaksanaan program kerja tersebut. Raut muka masyarakat terlihat senang, beberapa masyarakat yang datang pada waktu itu turut mengucapkan terima kasih atas diadakannya program kerja ini.

"Mbak, Mas karena pohonnya ini cangkokan, nanti Mbak dan Masnya bisa kembali lagi ke Desa ini sekitar dua sampai tiga tahun lagi." Sahut salah satu warga kala itu. Besar harapan kami dengan berakhirnya penanaman pohon durian kala itu, program yang kami lakukan bukan hanya sekadar program yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, namun juga dapat mempererat tali silaturahmi antara warga Desa Purworejo dengan mahasiswa KKN UM 2022 untuk ke depannya.

Reporter: Thesa Ibrahim Aji

Atas Nama Mahasiswa KKN UM Desa Purworejo 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline