Kebanyakan orang beranggapan bahwa cinta itu selalu identik dengan hubungan pria dan wanita. Padahal, makna cinta yang sebenarnya lebih dari itu. Makna cinta itu lebih kompleks dan bahkan sulit diartikan dengan sebuah kalimat. Yang pasti, cinta dapat terwujud melalui hubungan manusia dengan sesamanya, hubungan manusia dengan hewan, serta hubungan manusia dengan Tuhannya.
Antologi cerita pendek berjudul Menjaga Seluruh Cinta berisi 24 cerita pendek yang membawakan cinta sebagai tema besarnya. Tema cinta ini kemudian dikembangkan menjadi alur cerita yang beragam. Buku antologi ini dibuka dengan cerita pendek karya Nurhidayat yang diberi judul Aku pun Harus Rela. Cerita pertama ini bisa dibilang menceritakan romansa pria dan wanita dan segala problem dalam menjalin hubungan rumah tangga.
Disambung cerpen kedua yaitu, Bangkit karya Sri Purbandini. Melalui cerpen ini, kita biasa mengetahui bahwa keluarga merupakan tempat pulang sekaligus tempat yang sangat berpengaruh bagi kesehatan mental kita, terlebih saat kita sebagai manusia sedang dilanda suatu permasalahan.
Cerpen ketiga dalam buku ini berjudul BBM karya Wahyudi Siswanto. Pembawaan tema cinta dalam cerpen ini agak berbeda dengan cerpen-cerpen lainnya.
Selain membahas cinta antara orang tua dan seorang anak laki-laki semata wayangnya, dalam cerpen ini tersirat bentuk kritik yang ditunjukan kepada pemerintah atas mahalnya/ naiknya harga BBM yang mengakibatkan kenaikan harga bahan baku dan perlengkapan rumah tangga.
Pada cerpen Bukan Rindu Biasa mengisyaratkan manusia untuk senantiasa menjaga perbuatannya dan menghindari hal-hal yang buruk, sekalipun hal buruk itu dilakukan dengan tujuan mulia.
Seperti tokoh Aku yang rela mencuri demi biaya rumah sakit anaknya. Melalui cerpen ini pula, pembaca akan mengetahui bahwa keikhlasan berbuat baik, meski seringkali rasanya pedih, namun akan tetap bermanfaat dan akan selalu mengalir sebuah kebaikan untuk kedepannya.
Cerpen Chongko karya Anang Santoso memiliki Thailand sebagai latar tempat. Cerpen ini menceritakan tokoh aku yang sedang menyelesaikan studinya di Pattani, Thailand Selatan. Dalam cerpen ini menceritakan segala suka duka tokoh Aku selama di Pattani hingga suatu malam tokoh aku merasakan kesendirian dan kesepian dan membayangkan seorang yang ia cintai berada di belahan bumi dengan jarak yang jauh darinya.
Sementara, dalam cerpen Cinta Terhutang menceritakan cinta tulus antara ibu dan anaknya. Cerpen ini menceritakan tragedi cinta, yakni seorang anak perempuan yang meninggal tenggelam di kala ia dalam masa mengenyam studinya di luar negeri.
Melalui cerpen ini, pembaca akan ikut merasakan rasa sedih seorang ibu, namun harus tetap ikhlas dan berpikir positif bahwa sang anak sudah pindah ke tempat yang membuatnya abadi dan bahagia.
Banyak cerpen lain yang terdapat dalam antologi ini, seperti cerpen Diary Biru: Sebuah Pengakuan yang menceritakan kisah cinta dalam diam; Lembayung Senja yang menceritakan kesabaran seorang nenek kepada anak dan cucunya, serta cerpen-cerpen lainnya.