Lihat ke Halaman Asli

Intan Sagala

Ilmu Kelautan 18

Mahasiswa KKN UNDIP: Sosialisasi Tentang Pembuatan Hand Sanitizer dari Daun Sirih, Lidah Buaya dan Jeruk Nipis

Diperbarui: 27 Juli 2021   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pantis, Pahae Julu -- Mahasiswa  KKN UNDIP, Intan Sagala melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan hand sanitizer di masa pandemi dan pelatihan pembuatan hand sanitizer alami bersama ibu-ibu PKK Desa Pantis yang dilaksanakan di salah satu rumah ibu PKK di Desa Pantis, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Pada Minggu, (25/07/2021) yang terselenggarakan dengan baik.

Dokpri

Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini mengacu kepada poster yang berisi langkah-langkah pembuatan hand sanitizer yang sudah dibagikan. Sosialisasi dan Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja utama dari kegiatan KKN Mahasiswa UNDIP. Bahan alami yang digunakan dalam kegiatan ini adalah daun sirih, lidah buaya dan jeruk nipis. 

Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang mudah didapatkan dilingkungan masyarakat. 

Daun sirih merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan minyak atsiri yang bersifat anti jamur atau membasmi kuman dan merupakan komponen yang dibutuhkan untuk menghambat bakteri patogen (Sanitasi,2015). 

Lidah buaya digunakan untuk memberikan kelembapan untuk tangan dan jeruk nipis untuk memberikan aroma khas. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memenuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Dokpri

Dokpri

Sosialisasi dan Pelatihan ini dibawakan langsung oleh penanggung jawab program kerja yang bernama Intan Sagala salah satu mahasiswa S1 Ilmu Kelautan UNDIP dan dibantu oleh 1 Mahasiswa KKN UNDIP dan 3 Mahasiswa KKN UNIMED.

Kegiatan ini disambut baik oleh ibu-ibu PKK Desa Pantis yang sangat antusias dan bersemangat untuk mengetahui kegunaan dan kelebihan dari penggunaan hand sanaitizer alami ini.

Dokpri

Dokpri

Hasil dari hand sanitizer yang telah dibuat dibagikan kepada ibu-ibu PKK yang mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan. "Aromanya sangat enak dan lembut ditangan", ujar salah satu ibu PKK

 Selama pembagian hand sanitizer dijelaskan tentang batas waktu ketahanan dari handsanitizer yaitu hanya 2 minggu mengingat penggunaan bahan alami yang digunakan, jika sudah berubah warna dan bau maka sudah tidak layak digunakan dan diharapkan ibu-ibu PKK sudah bisa membuatnya sendiri dirumah dan juga bisa digunakan sebagai peluang usaha untuk dijual.

Dokpri

Dokpri

Hasil hand sanitizer yang masih ada dibagikan kepada warga secara door to door dan menjelaskan kembali fungsi dan cara pembuatannya serta bahan-bahan yang digunakan. Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan ini dapat mengajak warga sekitar untuk tetap waspada pada kondisi pandemi covid-19 dan tetap menjaga kebersihan tangan dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.


Penulis : Intan Sagala, Ilmu Kelautan UNDIP/Mahasiswa KKN UNDIP 2021



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline