Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNNES Giat 3 Sosialisasikan Strategi Pemanfaatan Lahan Desa Kentengsari guna Membangun UMKM

Diperbarui: 6 Desember 2022   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Pengenalan Ekonomi Kreatif/dokpri

Ekonomi Kreatif merupakan salah satu peluang guna mewujudkan peluang usaha yang terbuka. Negara Indonesia  memiliki  peluang  yang cukup besar  untuk  meningkatkan  pertumbuhan ekonomi  nasional  melalui  pengembangan  ekonomi  kreatif. Ekonomi kreatif adalah salah satu sektor perekonomian yang menggunakan ide dan pengetahuan berkonsep kreativitas dari manusia yang berperan sebagai faktor produksi utamanya. Ekonomi kreatif merupakan proses ekonomi yang termasuk kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa di dalamnya yang membutuhkan gagasan dan ide kreatif serta kemampuan intelektual dalam membangunnya. 

Para pelaku ekonomi wirausaha menempati  bagian  terbesar  dari  seluruh aktivitas  ekonomi di Indonesia. Seiring berjalanya waktu Indonesia  juga  akan  mengalami  bonus demografi  hingga  tahun  2035,  dimana  hingga pada tahun  2030  jumlah  penduduk usia produktif diperkirakan diatas 60 %  dan 27 % diantaranya adalah penduduk usia muda dengan rentan 16-30 tahun. Penduduk dengan rentang usia tersebut sangat berpotensi menjadi seorang wirausaha dan tenaga kerja yang memiliki potensi ide maupun gagasan yang kreatif dan memiliki kemampuan untuk menggerakan dinamika ekonomi demi mewujudkan ekonomi kreatif di era digtal.

Desa Kentengsari adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Seperti yang kita ketahui Desa Kentengsari memiliki lahan kosong yang cukup luas. Hal tersebut dapat dijadikan sebuah potensi yang cukup berpeluang untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat desa Kentengsari dengan memanfaatkan lahan dan ladang kosong yang ada. Pemanfaatkan lahan bisa dilakukan dengan budidaya tanaman singkong dan berbagai macam umbi-umbian. 

Mengapa harus budidaya tanaman tersebut? dikarenakan tanaman tersebut sangat cocok jika ditanam sesuai dengan kondisi geografis dan demografi desa Kentengsari. Namun kondisi saat ini di Desa Kentengsari, tanaman tersebut justeru sangat jarang ditemui. Setelah diadakan observasi oleh tim KKN UNNES GIAT 3 ternyata alasan masyarakat tidak menaman tanaman tersebut adalah karena nilai jual dari singkong maupun ubi yang didapatkan sangat rendah dan jauh dari harapan masyarakat. 

Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan strategi dalam pengoptimalan tanaman singkong dan ubi dengan cara melalui tahapan pengolahan lebih lanjut. Dengan demikian terjadi penambahan nilai yang lebih besar tentunya dibandingan dengan nilai jual singkong yang belum diolah.

Adapun faktor pendorong UMKM dari olahan singkong yaitu Pohon atau tanaman tersebut mudah ditanam dan dipanen. Tempat penanaman berada di ketinggian 10 sampai 1.500 mdpl. Jenis tanah yang bisa ditanami yakni jenis podsolik merah kuning, mediteran, grumosol, andosol, atau aluvial latosol. Struktur tanah gembur dan banyak bahan organik (subur), Umur simpan lama, Mudah diolah.

Setelah mengamati hasil pengamatan produk yang dapat dijadikan opsi pengolahan bahan dasar singkong yang kreatif dan inovatif contohnya oalahan kripik inovatif dengan packging yang menarik, Croissant singkong, Crispy singkong. Singkong keju, Brownies singkong, Donat ubi, Choco ball ubi, Puding ubi ungu, Churros Ubi. Pilihan produk tersebut sangat berpeluang untuk dapat memajukan suatu usaha karena dilihat dari hasil olahanya produk tersebut sangat cocok jika diterapkan di era saat ini dan produk tersebut merupakan suatu inovasi dari bahan dasar singkong yang jarang ditemui dan akan menjadikan trend di era saat ini.

Untuk segi pemasaran produk memiliki peluang pada distribusi secara langsung dan tidak langsung keduanya sangat bisa dilakukan dalam pemasaran produk. Dari sisi Distribusi langsung yaitu dapat membuka outlet/gerai/toko/warung yang dapat dibuka sendiri atau melakukan penitipan produk dengan wilayah yang bisa dijangkau atau yang dekat dengan lokasi produksi. 

Kemudian dari segi  pemasaran tidak langsung yaitu untuk produk yang memiliki umur simpan yang cukup lama bisa dilakukan pemasaran secara online melalui marketplace atau media sosial atau bisa juga dengan menggunakan e-commerce khusus produk olahan singkong. Dengan pemasaran secara online menggunakan jaringan internet produk dapat berkembang pesat dan menjangkau target pasar, kemudian proses transaksi dalam pemasaran online juga cukup mudah dan cepat tanpa harus melakukan transaksi secara langsung.

Strategi pemasaran merupakan rencana secara rinci yang berisikan tentang bagaimana cara menjual sebuah produk atau jasa (layanan). Strategi ini bertujuan untuk memastikan bagaimana sebuah produk dan jasa dapat dipasarkan secara efektif kepada satu target pasar tertentu.  Adapun langkah dalam melakukan strategi dalam marketing:

  1. Produk. Dalam melakukan strategi pemasaran produk keripik, sebelumnya harus mengetahui apakah olahan singkong atau keripik singkong atau ubi dapat diterima dan memenuhi target pasar. Kemudian dapat menganalisis bagaimana cara mengembangkan produk agar lebih baik, yaitu dengan cara meningkatkan kualitas produk keripik karena apabila kualitas baik maka produk akan dapat bersaing dengan baik, dan dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen
  2. Harga. Sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk menggunakan atau membeli produk Anda. Harga yang terlalu rendah bisa membahayakan keberlangsungan usaha. Di sisi lain, harga yang terlalu tinggi juga akan menyurutkan minat pembeli. Maka dalam menentukan harga menggunakan Break Even Point dimana harga terkecil yang bisa dipasang pada produk agar bisnis tidak merugi.
  3. Tempat. Lokasi fisik tempat berjalannya bisnis atau kanal distribusi untuk mencapai target pasar. Sebuah bisnis memerlukan lokasi penjualan yang ideal untuk bisa menjangkau target pasar dengan mudah.
  4. promosi adalah segala upaya untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan produk. Promosi dapat dilakukan menggunakan berbagai macam media, dari website, media sosial, surat kabar, radio, televisi, digital ads, media online, video online, hingga podcast.
  5. SDM. Dalam menjalankan usaha tentunya membutuhkan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang memadai untun membantu kelancaran usaha suatu bisnis.

Melalui program perkumpulan PKK desa Kentengsari, mahasiswa KKN UNNES Giat angakatan 3 berusaha memajukan perekonomian desa Kentengsari dengan melakukan sosialisasi pengenalan ekonomi kreatif melalui strategi pemanfaatan potensi lahan desa Kentengsari guna membangun UMKM berbahan dasar singkong seperti yang tersebut di atas. Dengan antusiasme peserta sosialisasi yang begitu tinggi, mahasiswa KKN UNNES Giat 3 berharap agar semua hal yang disosialisasikan dalam program tersebut dapat terealisasikan sesuai dengan tujuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline