Murid-murid yang tanpa bekal terus berjalan mengikuti Yesus. Mereka kelaparan dan saat melewati kebun gandum, mereka memakan bulir-bulir gandum demi bertahan hidup mengikuti Yesus. Meski lapar, mereka tidak lari dari Yesus untuk sejenak mencari rumah makan atau lari pulang makan ke rumah keluarganya, namun mereka tetap berjalan mengikuti Yesus dan membersamai-Nya. Dalam kesederhanaan hanya memakan bulir gandum tanpa lauk atau bumbu masak, hambar dan tidak mengenyangkan, namun semangat tetap ikut Yesus lebih utama.
Wah ternyata hari itu hari Sabat, hari dimana digariskan dalam hukum Taurat atas 39 larangan, antara lain menyalakan api, membajak termasuk memetik gandum. Hari itu semua harus beristirahat dari pekerjaan duniawi dan mengarahkan pikiran pada Allah serta terlibat dalam kegiatan doa di Bait Allah.
Orang-orang Farisi yang melihat kelakuan murid-murid Yesus terheran dan bertanya mengapa murid Yesus melakukan kegiatan yang dilarang di hari Sabat. Itu salah dan harus dihukum. Yesus menjawab dengan mengingatkan mereka akan peristiwa Daud dan pengikutnya yang lapar masuk ke Bait Allah pada hari Sabat saat Abyatar menjabat Imam Besar dan memakan roti persembahan serta memberikan kepada para pengikutnya. Yesus juga mengingatkan bahwa imam-imam kok bisa tetap berkegiatan di Bait Allah pada hari Sabat dan tidak dinyatakan bersalah.
Apa yang dikatakan Yesus pada masa itu sungguh suatu pembangkangan atas agama dan tradisi, sehingga Yesus semakin dibenci orang Farisi.
Hukum kasih berlaku di atas hukum Taurat termasuk di atas 39 larangan di hari Sabat. Mereka yang musafir, miskin, lapar dan berkekurangan adalah dalam kondisi darurat dan harus segera ditolong dengan memberikan makanan, termasuk di hari Sabat, sebagaimana dilakukan Daud bersama pengikutnya.
Belas kasihan pada sesama manusia yang berkekurangan adalah keutamaan di atas semua seremonial dan norma tradisi kaku. Yesus ingin mengingatkan bahwa hari Sabat diadakan untuk manusia. Di hari Sabat berbelas kasih pada sesama manusia yang miskin dan berkekurangan dengan menolong mereka adalah perwujudan kasih kepada Tuhan, bukan hanya berdiam diri berdoa di Bait Allah semata.
000ooo000
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H