Lihat ke Halaman Asli

Istudiyanti Priatmi

Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Kiat Menjaga Rahasia Dagang bagi Pengusaha Mikro

Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"Pekerja kepercayaan saya baru saja keluar dan bikin warung makan yang sama dengan saya, padahal saya sudah didik pinter wehh malah begitu" atau "Kakak ipar saya tanya bumbu-bumbu bikin brongkos yang saya jual di warungnya, eee tahu-tahu bikin brongkos juga dan dijual sendiri, jadi sekarang dia gak pesan brongkos ke saya lagi".

Saya sering mendengar keluhan bahwa rahasia dagang miliknya ditiru mantan pekerjanya atau sanak keluarganya yang selama ini membantu usaha yang bersangkutan. Sebagaimana tulisan saya sebelumnya di Kompasiana yang berjudul "Ketika Yin dan Yang Terganggu" perihal kewirausahaan mikro bagi perempuan, maka unsur "tidak bisa ditinggal" menjadi unsur penting yakni keterlibatan fungsi Control atau Pengawasan yang terus-menerus dari sang Pemilik Usaha Mikro.

RAHASIA DAGANG USAHA MIKRO

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM merumuskan rahasia dagang sebagai:

Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.

Dari perumusan di atas jelas bahwa Rahasia Dagang memiliki nilai ekonomi bagi keberlangsungan usaha.  Para pelaku usaha mikro harus memiliki mindset bahwa rahasia dagang atau sering disebut rahasia dapur adalah sangat penting, bahkan merupakan jantung usaha.

Keluhan para sahabat pelaku usaha mikro di atas perihal berpindah-tangannya rahasia dapur mereka ke tangan mantan karyawannya atau sanak keluarganya, saya dapat tengarai disebabkan oleh kelengahan yang bersangkutan sendiri, sehingga jantung usaha bocor bahkan bolong.

Para pelaku usaha mikro biasanya memiliki pekerja yang membantunya diambil dari para sanak keluarga atau teman dekat.  Unsur kekentalan darah, kekerabatan atau persahabatan menyebabkan unsur percaya (trust) mendominasi pemilik rahasia dagang untuk percaya 100% total pada pekerjanya.

Pemilik usaha biasanya memberitahu proses produksi bahkan bumbu rahasia, metode penjualan, supplier bahan baku, pelanggan utama dan lain-lain kegiatan bagi keberlangsungan usaha.  

Sungguh beruntung bagi mereka yang memiliki pekerja yang setia dan menjaga kepercayaan pemilik usaha, namun tidak sedikit yang merasa dicuri rahasia dapurnya oleh mantan pekerja atau kerabatnya.  Semua ini disebabkan oleh kelengahan pemilik usaha yang tidak mengantisipasi bahwa ada lho kondisi ini.  

KIAT MENJAGA RAHASIA DAPUR

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline