Lihat ke Halaman Asli

Perhatikan! Aman Berkendara Pada Turunan Curam

Diperbarui: 29 Maret 2022   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Balikpapan - Institut Teknologi Kalimantan pada (21/03/22) menerima kunjungan Ahmad Wildan selaku Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas & Angkutan Jalan KNKT. Pada kesempatan itu pak Wildan sharing bagaimana tips keamanan berkendara terlebih pada kondisi jalan turunan yang curam. Selain itu juga membahas mengenai permasalahan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Rapak, Balikpapan beberapa waktu lalu. "Harapannya pada sharing kali ini para sopir dan masyarakat umum dapat mengambil ilmu" ungkap pak Wildan.

Prosedur mengemudi yang baik sehingga terhindar dari kecelakaan yang serupa yaitu dengan meraba daerah-daerah yang memiliki kriteria yang hampir sama dengan kondisi jalan di rapak tersebut. Pak Wildan menyampaikan jika kita bicara tentang keselamatan maka definisinya itu adalah terhindarnya seseorang dari resiko. Pihak KNKT melakukan identifikasi yang mendetail dari kecelakaan yang terjadi dengan mengeksplorasi jalan tersebut dan meminta kesaksian sopir. Saat di mintai keterangan sendiri sopir mengungkapkan bahwa pedal rem nya keras. Kemudian tekanan angin tidak mau  5 bar.

Sopir truck mengatakan pedal rem yang digunakan saat itu keras. Kemudian tekanan tidak sampai 5 bar. Dari penjelasan yang disampaikan pihak KNKT mengetahui apa yang terjadi, yang terjadi dengan truk ini rupanya tekanan anginnya tekor. Dalam hal ini kendaraan bermotor yang sistem rem menggunakan tenaga pneumatik ini tabung angin dari kompresor ini ngambil anginnya dari udara luar yang dikompresi kemudian dimasukkan ke tabung angin. Tabung angin yg digunakan untuk menginjak rem sama nginjek kopling tetapi kemampuan dia untuk mensuplai tenaga ke sana itu ada batasannya yaitu pada angka 6 bar jika dari 6 maka tenaga yang dihasilkan cukup  terkuras. Oleh sebab itu kalau tekan anginnya kurang dari 6 maka akan terdengar bunyi suara atau bentuknya lampu.
Kemudian berarti rem sudah tidak bisa berfungsi ketika kemudian tekanan anginnya 5 bar itu berarti menandakan bahwa itu Rem sudah tidak berfungsi. Pertanyaan berikutnya mengapa sampai kehabisan rem gitu? Seharusnya  angin itu disuplai pada saat pengemudi memberi gas itu berupa mengisi angin kalaupun melakukan pengerema yaitu dengan  membuang angin yang jadi masalah pada saat turun pengemudi itu tidak pernah ngegas. Karena pengemudi pas turun mencoba melakukan pengeraman terus. Permasalahan pemahaman pengemudi terhadap cara mengemudi keliru terjadi  pada kendaraan bus dan truk itu ada dua sistem rem. Rem pertama digunakan untuk ngerem pada jalan mendatar. Oleh karena itu di jalan mendatar  yang mutar roda Sebenarnya.

Rencana kedepannya adalam melakukan pembuatan pusat angkutan barang, di sana nantinya akan ada SPBU, ada tempat pengujian kendaraan bermotor, tempat untuk MCK, dan tempat tidur pengemudi. Tentunya pemilihan kawasan ini ialah kawasan yang tempat yang sangat representative. Demikian presentatif sehingga diharapkan ini akan menstimulir daerah itu. Terlebih Balikpapan akan terkena kasus proses aglomerasi sebentar lagi menjadi penopang. Nanti beban distribusi logistik pusatnya di Balikpapan. Hal tersebut strategi KNKT kedepannya. Mungkin bisa ditambahkan edukasi. Videotron di pasang untuk mengetahui mengemudi yang benar, memeriksa sistem rem yang benar dan sebagainya semuanya. Tentunya akan ada satu tempat logistik yang difokuskan agar tidak semua di pelabuhan semayang.

Humas Institut Teknologi Kalimantan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline