Lihat ke Halaman Asli

INSTANEWS

Content writer

Kabut Asap Akibat Karuthla di Pekanbaru Buat Mata Perih dan Sesak

Diperbarui: 1 November 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: dok.pribadi

Kota Pekanbaru, Riau diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dibeberapa titik. Kabut asap yang cukup pekat membuat jarak pandang pengendara terganggu. Sejak pagi  Minggu, (01/10/2023) kabut asap yang masih menyelimuti awan pagi membuat udara yang di hirup tidak segar. Dari pantauan KLHK melalui Indeks Standar Pencemaran Udara ( ISPU) dengan angka mencapai 156 PM2,5.

Menurut ISPU tersebut, kualitas udara di kota pekanbaru dikategorikan tidak sehat, meningkatkan resiko gangguan kesehatan bagi masyarakat. Pantauan  Instanews.com, kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru sejak pukul 06.00 WIB, khususnya wilayah marpoyan dan membuat warga merasa khawatir. 

Dalam wawancaranya, beberapa pedagang pinggir jalan mereka mengatakan bekerja di luat ruangan dari pagi hingga sore membuat nafas menjadi sesak dan mata perih akibat kabut asap yang sudah dua hari menyelimuti Pekanbaru. "iyaa, awak ini jualan sejak ja 9 sampai jam 5 sore jadi banyak menghirup udara jalan ni kan.. makanya harus pakai masker biar tak sesak.  " ungkap salah satu pedagang cimol yang tidak disebutkan namanya. 

Duduk di luar ruangan selama beberapa jam pun membuat masyarakat pun merasakan efek dari kabut asap tersebut. "iya, saya duduk di sini untuk ngetik sambil cari wifi lah kan krn hari minggu, saya kira walau kabut asap ya gak masalah, ternyata 1 jam duduk disini mata perih merah sih tidak tapi perih juga, apalagi gak bawa masker sesak juga rasanya apalagi udara nya agak ada bau asapnya kan. " ungkap Mey  dalam wawancaranya. 

Dampak dari Kabut asap terhadap kesehatan, membuatkita harus memiliki kesadaran untuk menggunakan masker keluar ruangan dan banyak minum air putih agar tidak dehidrasi di cuaca panas karena asap ini. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline