Sepekan sebelumnya, saya menginformasikan kepada siswa-siswi kelas 4 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, bahwa kami akan praktek membuat telepon mainan dari gelas plastik. Mereka sangat gembira dan antusias. "Pak, apakah bisa terdengar suara kami hanya dengan menggunakan benang dan gelas plastik?", "Kalau talinya pendek atau panjang bagaimana pak? Sama sajakah?", dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yg dilontarkan dan sengaja sama sekali tidak saya jawab. Berharap mereka bisa menemukan sendiri jawabannya nanti.
Hari prakteknya pun tiba. Mereka hampir membawa semua perlengkapan praktek yang dibutuhkan. Mereka tak sabar untuk segera mencoba. Ada yang ingin talinya pendek. Ada juga yang ingin talinya panjang. Ada yang ingin memakai gelas plastik, ada juga yangg ingin memakai kaleng bekas susu. Ada yang ingin mengendorkan talinya. Semua bebas mencoba. Saya tak ingin membatasi kreativitas mereka. Dan, akhirnya mereka berhasil membuat telepon mainan dan menjawab sendiri pertanyaan2 yang mereka sudah simpan sepekan sebelumnya.
Membuat telepon mainan bagi kita mungkin terlihat sederhana, tetapi bagi mereka ini adalah sebuah hal yang luar biasa. Ditengah kemajuan zaman, teknologi, mereka biasanya hanya mengenal gadget-gadget yang canggih. Mereka perlu distimulus untuk menemukan hal-hal pengetahuan yang baru dalam kemasan yang menarik dan menyenangkan.
Metode pembelajaran penemuan (discovery learning method) adalah salah satu metode pembelajaran yang mengatur pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan dari guru, tetapi ditemukan oleh siswa itu sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses berpikirnya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H