Lihat ke Halaman Asli

Deany Yasir Wirya

Menjadi proaktif

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Dulu, Kini, dan Nanti

Diperbarui: 5 Agustus 2019   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke-50, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) mengadakan serangkaian kegiatan selama 2 hari. Kegiatan perayaan tersebut melibatkan siswa-siswi SIKL, guru SIKL, staf SIKL, alumnus SIKL, mantan guru, dan kepala sekolah yang telah purna tugas, serta pihak Kedutaan Besar Republik Inodnesia (KBRI) Kuala Lumpur. 

Acara  gelar wicara atau talkshow  dilaksanakan pada hari Jum'at, 2 Agustus 2019 bertempat di Aula Taufik Kiemas, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Acara yang dimoderatori oleh Ibu Himatus Sya'adah berlangsung meriah dan  sesuai dengan harapan. Dalam gelar wicara atau talkshow tersebut terdapat  4 narasumber yang merupakan para  alumni SIKL. 

Dengan harapan para alumni tersebut dapat berbagi pengalaman dan kesuksesan kepada para hadirin, yang sebagian besar adalah siswa-siswi SMP dan SMA SIKL.  

Narasumber pertama adalah Dr. R. Ervin A. Priambodo, MM (Executive Director PT. Proven Force Indonesia dan Executive Director ICED Institute). Dalam kesempatan tersebut beliau mengungkapkan saat pertama kali bersekolah di SIKL, mengalami culture shock.  

Yakni perubahan nilai budaya yang  terjadi secara tiba-tiba, karena harus berpindah ke lingkungan yang baru. Namun beliau ingat perkataan dari ayahnya yang menasehatinya, "Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung". 

Dengan semangat yang gigih dan pantang menyerah, kita akan meraih impian kita. Rangking saat sekolah tak menentukan prestasi nantinya. Impossible is nothing. Jangan pernah menjustifikasi atau mengkerdilkan diri sendiri. 

Kita punya impian besar. Kita adalah sutradara atas diri kita sendiri. Perjalanan hidup kita, kitalah  yang menentukan, kita yang menulis sendiri. Bukan orang lain. Raih mimpi dan raih prestasi. Karena itu akan menjadi investasi kita yang paling berharga di masa depan.

Narasumber yang kedua adalah Arthur Ario  Lelono, Ph.D (Kepala Pusat Penelitian Kimia - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Beliau mengatakan bahwa awal kesuksesannya saat ini tak terlepas dari  pengalaman pribadinya saat gagal masuk Sekolah Taruna Nusantara, dan akhirnya masuk SMA di SIKL. 

Memang nilai-nilai kademik itu penting. Namun, pengalaman-pengalaman saat belajar itu yang lebih penting. Seperti yang beliau alami saat belajar di SIKL. Pengalamannya menjadi pengurus OSIS. Sangat membentuk karakter dan pola pikirnya. 

Salah satu hal yang beliau ingat adalah nilai-nilai kekeluargaan di SIKL yang sangat kuat. SIKL adalah  tempat menimba ilmu, menimba pengalaman, dll. Jangan pernah merasa gagal. Gagal di satu sisi, berhasil di sisi lain. 

Narasumber yang ketiga adalah Ayatullah Khomeini (Director of Cocombee Snacks Sdn Bhd). Narasumber termuda yang merupakan seorang youtuber. Channelnya terkenal dengan nama MrKokom. Sampai saat ini telah mempunyai 504.225 subscriber.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline