Lihat ke Halaman Asli

Hidayah dari suatu pengajian

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namaku adalah Farel usia 20 tahun. Dalam kehidupanku hatiku selalu resah, kadang aku bermaksiat secara sembunyi-sembunyi dengan melihat video mesum, kadang aku terpedaya oleh nafsuku yang kuat. Hingga nafsu yang klimaks aku sadar akan kesalahan naluriku. Hingga malam hari aku tertidur dengan alarm handphone yang nada deringnya berjudul Wali-Tobat Maksiat. Saat itu tepat pukul 02.15 pagi alarm bergetar namun aku (Farel) belum juga bangun/malas. Sebelum menjelang tidur aku sudah berniat untuk bangun dan melaksanakan sholat tahajud, Taubat. Entah apa yang membisikkan aku untuk bangun dan mengambil air wudhu. Pada saat itu syetan sangat berat tipuannya. Di telinga kiri berkata tidurlah percuma kau taubat, Allah tak akan mengampunimu. Disebabkan tiap taubat kau suka melanggar. Namun sungguh mulia pada arah telinga kanan berkata : Wahai Saudaraku janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat. Dan secara paksa aku memilih langkah kanan. Akhirnya aku melaksanakan Taubat. Namun farel tak bisa menangis mungkin hatinya telah keras tertutup oleh banyaknya dosa. Hingga pagi hari sampai waktu subuh aku mulai semangat. Aku berinisiatif untuk ikut pengajian. Dan disinilah aku mendapatkan kata yang bijak dari seorang penceramah. Lalu saat ditengah-tengah pengajian aku terasa sakit perut, lalu masuk toilet kemudian berwudhu. Entah tanpa sadar aku tidak melihat keramik tumpul di dekat pancuran wudhu lalu aku berjalan dan tergoresnya. Kulitku terkelupas dan mulai berdarah. Aku langsung menyadari dosa di saat malam kemarin melakukan zina mata. Yang aku heran mengapa yang berzina mata dan tangan tapi yang terkena kaki. Secara logika aku bisa menerima bahwa ini sebagai teguran dari Allah seusai melakukan taubat. Benarlah firman Allah yang berkata Allah memasukkan siang ke dalam malam bagi orang yang berdosa pada malam hari dan memasukkan malam kepada siang bagi orang-orang yang berdosa pada siang hari. Aku langsung terucap ASTAGHFIRULLAHAL ADZIIM. Semoga Allah mengampuni dosaku. Amiin
EB3EB147-D4A1-FF32-3077-2A5F4CB30828
1.03.01

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline