Lihat ke Halaman Asli

Sangobion: Pentingnya Meningkatkan Konsumsi Zat Besi Mulai Sekarang!

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

inspirasisehat.com, Sangobion - Banyak orang yang tahu bahwa anemia adalah kekurangan darah. Tapi, banyak yang kurang tahu, bagaimana anemia bisa terjadi. Atau, risiko apa saja yang mungkin bisa menjangkiti?

Menurut The National Anemia Action Council (NAAC), sebuah lembaga nirlaba dari Amerika menyebut bahwa anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam tubuh seseorang kurang dari normal. Hemoglobin sendiri merupakan protein dalam sel darah yang membawa oksigen ke seluruh sel tubuh Anda. Dalam kondisi ini, anemia bisa terjadi sementara, di mana ini terjadi akibat kondisi kesehatan tertentu. Namun, anemia juga bisa kronis. Jika dibiarkan, anemia bisa berlanjut dan berdampak serius, bukan hanya menurunkan kualitas hidup, namun bahkan bisa menyebabkan gagal jantung dan kematian. Oleh karena itu, kenali gejala anemia sejak dini sehingga bisa dilakukan pengobatan yang  cepat dan tepat. Harapannya jelas, agar terbebas dari anemia, sehat, dan bisa produktif kembali seperti sedia kala.

Berdasarkan kriteria WHO, seseorang mengalami anemia bila kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl pada usia kurang dari 6 tahun, dan kurang dari 12 g/dl pada usia lebih dari 6 tahun. Menilik kriteria tersebut, terlihat bahwa anemia bisa menyerang siapa saja. Karena itu, agar Anda tak mengalami anemia, sebenarnya ada beberapa langkah mudah yang bisa Anda lakukan.

  • Yang pertama, karena hampir sebagian besar kasus terjadinya anemia adalah karena kekurangan zat besi, maka asupan zat besi haruslah menjadi fokus utama untuk mencegah terjadinya anemia. Karena itu, makan makanan yang mengandung zat besi adalah solusi utama agar tubuh tidak mudah terkena anemia. Makanan tersebut di antaranya misalnya tiram, udang, hati sapi, kacang polong hijau, bayam, buah plum, kismis, atau sereal yang diperkaya dengan zat besi.
  • Kemudian, untuk lebih memaksimalkan penyerapan zat besi, tubuh juga memerlukan vitamin C. Karena itu, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C akan jadi kombinasi yang tepat guna mencegah terjadinya anemia. Jeruk, tomat, mangga, dan sebagainya yang mengandung vitamin C juga membawa kandungan asam askorbat yang bisa meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Selanjutnya, ada cara efektif lain yang bisa Anda lakukan, yaitu dengan pendekatan berbasis suplemen. Saat ini, banyak suplemen yang mengandung zat besi beredar di pasaran. Bagi ibu hamil, menyusui, atau perempuan yang sedang mengalami datang bulan, asupan dari suplemen semacam ini sangat dianjurkan. Sebab, biasanya, kandungan zat besi yang diambil dari makanan belum cukup untuk pemenuhan kebutuhan saat-saat kondisi semacam itu.
  • Tak hanya itu. Pencegahan anemia paling baik diawali dengan peningkatan kesadaran terhadap kondisi di sekitar Anda. Misalnya, dengan meningkatkan pengetahuan orangtua seputar anemia pada anak. Sebab, banyak orangtua yang kurang tahu tentang kebutuhan zat besi ini, terutama pada masa pertumbuhan. Jika kurang, masa depan anak, terutama perkembangan otaknya bisa terganggu. Kesadaran lain yang diperlukan juga harus dimiliki oleh orang-orang—terutama perempuan—yang sering merasa takut gemuk. Diet berlebihan yang kurang memperhatikan asupan zat besi dan gizi sering kali menjadi penyebab anemia. Karena itu, kalau pun diet harus dijalani, lakukan dengan porsi yang berimbang.

Intinya, jika benar-benar ingin terbebas dari anemia, cegah mulai dari meningkatkan kesadaran dari diri sendiri. Sudahkah melakukannya untuk diri sendiri dan orang tercinta di sekeliling Anda?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline