Lihat ke Halaman Asli

Makanan Berzat Besi yang Tepat: Optimal Mencegah Anemia!

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

inspirasisehat.com, Sangobion - Cara pencegahan Anemia termudah adalah mengkonsumsi makanan berzat besi. Contohnya: tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau.

Sayangnya, konsumsi makanan di atas belum cukup. Penyebabnya:

  • Bioavaibilitas (daya absorbsi) dalam beberapa makanan berzat besi tergolong rendah. Contoh: telur, susu, kacang-kacangan, dan sayur hijau.
  • Fitat yang terdapat dalam makanan pokok Indonesia, yaitu biji-bijian (beras, jagung, gandum) & sumber makanan lain, dapat mengurangi penyerapan zat besi.
  • Konsumsi susu sapi yang tidak difortifikasi dengan zat besi, susu dengan kalsium dan phosphoprotein akan mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh.
  • Harga makanan berzat besi dengan bioavaibilitas (daya absorbsi) tinggi, seperti daging sapi dan hati umumnya mahal, sehingga jarang dikonsumsi.

Cara menyiasati bioavaibilitas zat besi yang rendah:

  • Kombinasikan makanan berzat besi dengan makanan bervitamin C,seperti jeruk, tomat, mangga, dan strawberry. Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, sehingga kombinasi di atas membuat penyerapan zat besi optimal.
  • Berikan jarak waktu 1 – 2 jam antara konsumsi  susu sapi dan biji-bijian dengan makanan berzat besi.

Alternatif pencegahan: mengonsumsi suplemen zat besi yang praktis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline