Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Aksara Syukur

Diperbarui: 21 Mei 2023   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash/Simon Maage

Lekat sukma menengadah dalam keberadaan
Ia juga menunduk dalam ketiadaan
karena hidup adalah anugerah semata
karenanya memeluk kata bermakna syukur
adalah sebuah makna

Terkadang ada segenap cinta yang mengalir
atau rindu tanpa pikir
Tak mau semua berakhir
Hanya karena berbagai kenangan yang hadir

Laju langkah gapai asa
Sering temui aral
Namun teruslah melangkah
Karena setelahnya pasti kan datang
kemudahan

Aral sejatinya
Cara Tuhan menyayangi
Cara Tuhan menempa
Agar kuat menjalani kehidupan

Kala derap perjalanan bersimbah peluh
Kala koyak luka batin kembali melepuh
Bilakah menjadi ringan dengan keluh?
Ataukah kaupikul bebanmu susah
sungguh?

Lihatlah tangan Tuhan sedia selalu
Menopang jalanmu dengan teguh
Pada setiap lantun doa pagi nan teduh
Pun setiap helaan nafas yang terhidu

Mata memandang hati membaca
Dari raga meresap ke jiwa
Tengadah lantunkan puja
Tunduk bisikkan asa

Terima kasih kolaborasi puisi dari Mba Ari Budiyanti, Ibu Siti Nazarotin, Mba Dewi Leyli, Ibu Suprihati

Dibuat untuk Inspirasiana20 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline