Mengelola perpustakaan bisa dilakukan secara maksimal oleh pustakawan atau librarian. Namun, kami sama-sama masih awam dalam dua hal tersebut.
Kami memang punya pengalaman ke perpustakaan dan sedikit tahu prosedur pinjam meminjam buku. Namun, bukan berarti kami berdua bisa mengelolanya dengan tepat seperti yang dilakukan oleh pustakawan bukan?
Tulisan ini saya buat untuk berbagi sedikit mengenai dua pengalaman yang berbeda. Pertama, adalah pengalaman saya dengan perpustakaan pribadi atau lebih tepatnya koleksi buku yang saya punya. Kedua, adalah kisah lainnya yang akan dituliskan rekan saya mengenai perpustakaan yang dikelolanya.
Kami berdua sepakat membagikan kisah kami ini untuk ditayangkan di Inspirasiana. Sebuah komunitas di Kompasiana yang peduli edukasi dan literasi.
Baiklah, akan saya mulai kisah saya.
Berawal dari kebiasaan saya membaca buku sejak kecil, kini saya memiliki koleksi buku saya sendiri. Saat masih kecil, saya suka membaca buku koleksi sahabat saya. Milik tetangga sebelah rumah tepatnya.
Masa berlalu, saya bertambah dewasa dan menyukai buku-buku. Herannya, saya selalu mendapati tempat saya tinggal di luar kota yang dekat dengan perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan lainnya.
Saya suka mengunjungi perpustakaan karena di sana banyak buku menarik yang harganya tidak selalu terjangkau oleh kantong saya. Namun saya bisa membacanya secara gratis atau free. Pengetahuan saya pun bertambah dengan membaca buku.
Singkat cerita, saya mulai bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Saya bisa membeli buku-buku yang saya suka, mengoleksinya hingga menjadi buku-buku dalam perpustakaan pribadi saya.
Mengapa saya berani mengatakannya sebagai perpustakaan pribadi? Karena jumlah dan jenis bukunya yang sangat banyak dan beragam. Tak sedikit yang sudah saya berikan, baik pada teman dekat maupun perpustakaan umum.