Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Gerakan Literasi Sekolah: Menulis, Yuk!

Diperbarui: 21 Juli 2022   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan Literasi Sekolh: Menulis, Yuk! (dok Mas Sam/Inspirasiana)

Gerah dengan status negara dengan tingkat literasi rendah. Sekolah kami menggerakkan Gerakan Literasi Sekolah. Gagasan bertajuk Literasi, Menulis Yuk pun dicanangkan.


Langkah pertama yang ditempuh dengan memasukkan materi literasi ke dalam salah satu mata acara kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi siswa baru.


Teori dan tips menulis secara singkat diberikan kepada para siswa. Dengan disuguhkan data-data bahwasanya peringkat Indonesia dalam hal membaca masih sangat ketinggalan jauh dari negara-negara lain.


Tujuannya tidak ada lain selain untuk menggugah kesadaran para siswa untuk paling tidak gemar membaca. Syukur-syukur ada siswa-siswi yang mempunyai minat untuk menulis. Maka kata-kata motivasi pun dipompakan kepada para siswa baru.

Hari Literasi dan English Day
Untuk lebih mendukung Gerakan Literasi Sekolah. Manajemen sekolah telah menetapkan hari Rabo sebagai Hari Literasi dan English Day.

Gerakan literasi sekolah - dok Mas Sam

Sekolah pun mencanangkan target pada tiap akhir semester dapat menerbitkan buku antologi hasil karya siswa dan guru. Sebagai wadah kreativitas sekaligus penghargaan olah cipta kepada para siswa terpilih dan guru.


Dengan pola 2-1 (dua kali kegiatan literasi dan satu kali english day). Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkembangkan bakat siswa dan membangkitkan gairah membaca warga sekolah.


Kegiatan literasi bukan melulu membaca buku bacaan. Akan tetapi dibarengi dengan aktivitas lain, seperti membuat sinopsis, menulis cerpen dan puisi, membuat skenario drama/teater dipadukan dengan gerakan english day.


Maka pada akhir tahun pelajaran diagendakan untuk menyelenggarakan pagelaran unjuk karya para siswa dan guru. Pembacaan puisi, monolog cerpen dan pementasan naskah drama.


Kesannya seperti sebuah utopia. Apalagi belum apa-apa hadangan sudah tampak di depan mata. Alokasi waktu yang terbatas, sulitnya memunculkan minat baca sampai mengenali potensi siswa.


Akan tetapi sekecil apapun kegiatan yang kami laksanakan. Sekolah berharap dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kesadaran literasi masyarakat.
Semoga!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline