Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Laut Itu Ibu

Diperbarui: 8 Juni 2022   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laut itu Ibu - Photo by Jonathan Gallegos on Unsplash 

Kulari ke pantai tuk melarung
bukan sampah, hanya rindu segunung 

Dua pertiga Indonesia adalah lautan nan indah
Kini tercemar oleh sampah dan limbah
Nenek moyang kita pelaut tinggal cerita
Hasil laut dicuri negara tetangga 

Asam di gunung, garam di laut
Bak belanga luas,
laut memisahkan sekaligus menyatukan dalam ganas dan tenangnya 

Memandang air nan biru dan hamparan pasir putih,
hadirkan rasa damai dalam hati 

Bila darat adalah ayah, maka laut adalah ibu
Bila laut adalah biru, maka akan ada selalu rindu
mencintai alam itu perlu
Menjaga laut selalu biru

Kita mengenal ikan-ikan,
terumbu karang dan apa-apa yang laut berikan demi menunjang hidup

Sedang di balik birunya adalah misteri dengan palung-palung, gunung-gunung dan sesuatu yang belum kita tahu 

Di langit senja yang syahdu
Warna biru berganti ungu
Lautanku yang dahulu biru
Sungguh aku rindu

Persembahan puisi Hari Laut Sedunia. Kolaborasi RB, FS, TT, TA, K71, LS, M.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline