Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Hanya Satu Bumi

Diperbarui: 5 Juni 2022   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Hanya Satu Bumi - Photo by Markus Spiske on Unsplash 

Pertiwi menangis miris pada anak-anaknya
Bumi mengaduh gaduh pada penghuninya (RB)

Ada terbersit rasa, akankah lebih baik bila bumi bertahan,
betapapun buruk kita memperlakukannya, tapi tanpa harus mencakup diri kita

Kenapa manusia tega membiarkan bumi merana
Seenaknya eksploitasi bumi dengan semau-maunya?

Marilah bijak memanfaatkan alam,
agar bisa diwariskan pada anak cucu di masa mendatang

Taburkan kedamaian bumi dan isinya
Bersamanya hemat energi jauhkan eksploitasi

Jangan enggan
Menabung harapan
Untuk masa depan penduduk dunia

Tuhan berbaik hati memberi anugerah semesta
Kita angkuh menyia-nyiakan
Lupa merawat marcapada
Bersiap diambang gersang kehidupan

Untaian puisi kolaborasi RB, TT, MS, TA, BR, FS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline