Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Hujan Pagi Membalut Asa

Diperbarui: 18 Maret 2022   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari kini bersembunyi lagi
Biasnya tak hadir menyambutku pagi ini
Malu- malu berlindung di balik awan kelabu
Kelam, suram menemani hariku

Air jatuh ke bumi di pagi hari
Rasa dingin menjalar di seluruh urat nadi
Kutarik selimut tuk menghangatkan ragaku
Cairkan suasana hatiku yang membeku

Rintik hujan mengalir mengantarkan sejuta harapan
Bunga-bunga bermekaran tak kehausan
Tanah subur hijau tak kekeringan
Kesejukannya menghapus segala kesedihan

Hujan pagi tak menyurutkan asaku
Walau rasa dingin membalut tubuhku
Tuk segera bangkit dari peraduan
Melangkah pasti menggapai impian

Hujan mengirimkan asaku ke angkasa raya
Rintiknya mengalirkan rasa, membakar dada
Rinainya melarutkan gundah yang melanda jiwa
mengalunkan melodi harapanku menuju cita

Senandung rintik hujan mendekap kalbu
mereguk semangat menggapai rinduku
Rindu kepada pemilik bumiku
Membalurisetiap langkah dalam ridho-Mu
***

Puisi kolaborasi ke 20 tim GLS SMPN 2 Cibadak

(Nina Sulistiati, Tati Ajeng Saidah,  Shintawati) untuk Inspirasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline