Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Kisahku di Penjara: Siapa Takut Covid-19? (Bagian 10)

Diperbarui: 12 Maret 2022   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pengunaan masker di penjara | Foto diambil dari AdobeStock

Lanjutan kisah nyata Kang Win di penjara. Silahkan ikuti akun Inspirasiana ini untuk membaca bagian berikutnya. 

Siapa Takut COVID-19? (Melawan Dengan Sabar, Bagian 10)

Pada hari Rabu, 8 September 2021 sebuah berita menyeruak menggemparkan seisi Lapas Porong. Lapas Kelas 1 Tangerang mengalami Kebakaran.

Saya bisa membayangkan betapa beratnya tanggung jawab seorang Kepala Lapas (Kalapas) beserta jajarannya mengelola apa yang menjadi lingkup tugasnya. Saya kira ini berlaku untuk semua lapas di Indonesia tanpa memandang klas lapas tersebut.

Kapasitas yang berlebih menjadi akar masalah yang dihadapi umunya para pengelola lapas. Kejadian kebakaran yang menimpa Lapas Tangerang itu yang membawa korban jiwa lebih dari 40 orang adalah contoh nyata dari masalah over kapasitas ini. 

Bayangkan puluhan orang berebut keluar dari satu pintu kamar dan pada saat bersamaan ratusan orang berusaha keluar dari pintu wing dan juga pintu blok.

Dalam skala yang lebih kecil saya sendiri pernah mengalaminya. Kejadiannya ketika tetangga kamar saya, sesama kamar kecil yang sedang dilakukan pengecatan ulang. 

Ada 3 orang napi yang bekerja. Gara-gara salah seorang menyalakan korek untuk menyulut rokok, tiba-tiba api dari korek menyambar galon cat dan menimbulkan ledakan hebat.

2 orang tewas dan satu korban mengalami luka bakar serius. Kejadian terjadi pada siang hari saat sebagian besar napi berada di luar kamar, tapi sudah membuat kepanikan hebat. 

Kejadian di Lapas Tangerang tersebut terjadi di malam hari saat semua napi ada di dalam kamar dan semua kamar dalam keadaan dikunci. Bisa dibayangkan bagaimana kepanikan yang luar biasa terjadi.

Sangat berat memang tanggung jawab yang menjadi beban para pengelola lapas. Untuk hal ini terus terang saya harus angkat topi kepada mereka para pengelola lapas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline