Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Kisahku di Penjara: Hidup Nyaman di Penjara (Bagian 8)

Diperbarui: 10 Maret 2022   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kisah narapidana | Foto diambil dari Shutterstock

Lanjutan kisah nyata Kang Win di penjara. Silahkan ikuti akun Inspirasiana ini untuk membaca bagian berikutnya.

Hidup Nyaman di Penjara (Melawan dengan Sabar: Bagian 8)

Suatu sore pada hari Rabu, 27 Januari 2022, seorang kakek tua ditemani dengan sebatang tongkat kayu yang selalu setia menemani kemana pun ia pergi, datang menghampiri saya. 

Ia berpamitan karena hari esok ia akan bebas. Ini adalah hukuman yang keenam kalinya yang ia jalani. Dalam enam kali masa hukumannya itu, ia pernah menghuni emat Lapas berbeda termasuk Lapas Porong ini.

Kami satu blok, sama-sama di Blok Bandung, namun di sayap bangunan yang berbeda. Karena itulah kami sering berinteraksi, kerap mengobrol ringan. 

Ada banyak Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang saya kenal yang seperti kakek tua ini, beberapa kali dihukum dan menghuni berbagai penjara.

Oh ya, 'Bandung' adalah sebutan untuk Blok B di Lapas Porong. Ini untuk memperjelas panggilan via alat pengeras suara kepada para WBP penghuni Blok tersebut. 

Hal yang sama berlaku juga untuk blok-blok lainnya, kecuali Blok G yang memang tidak mempunyai penghuni tetap karena merupakan Blok Kesehatan. Ambon digunakan untuk Blok A, Cirebon untuk Blok C, Demak untuk Blok D, Ende untuk Blok E, serta Hawaii untuk Blok H.  

Blok A, B, dan C yang memiliki lima sayap bangunan menjadi blok terbesar dengan masing-masing jumlah penghuni di sekitar 500-600 WBP. Sementara itu Blok H merupakan blok eksklusif yang penghuninya sebagian besar WBP berkantong tebal.

Pernahkah Anda membayangkan makan sudah ada yang menyiapkan dan pada waktunya diantar ke hadapan kita tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Saat bepergian pengawal dengan setia menyertai kita. Bahkan tidur pun kita dijaga. 

Itulah kami para tahanan dan narapidana yang menjadi penghuni kamar-kamar penjara di rutan-rutan dan Lapas-Lapas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline