Kita mungkin telah mendengar moncernya kiprah JDT, klub Malaysia yang kini disegani pula di Asia. Apa saja tiga kiat di balik sukses JDT di Asia yang bisa menjadi teladan untuk klub-klub Indonesia?
Kita juga ingat, Syahrian Abimanyu, pemain muda Indonesia pernah berkarier di JDT. Abimanyu direkrut JDT dari Madura United pada ahir Desember 2020.
Sayangnya, Abimanyu didera cedera yang membuat penampilannya tidak optimal. Ia hanya bermain dua kali untuk JDT. Ia pun dipinjamkan ke Newcastle Jets Australia sebelum akhirnya bergabung dengan Persija.
Sejarah dan prestasi JDT
Johor Darul Ta'zim Football Club atau disingkat JDT adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Johor Bahru, Johor, Malaysia. Klub ini didirikan pada tahun 1972 sebagai PKINJ FC dan saat ini berlaga di divisi teratas sepak bola Malaysia, Liga Super Malaysia. Klub ini dimiliki oleh Tunku Ismail Sultan Ibrahim (TMJ).
Pada tahun 2014, JDT memperoleh prestasi pertama mereka dengan memenangkan liga nasional selama musim pertama di bawah manajer asal Kroasia, Bojan Hodak.
Di bawah asuhan Mario Gómez dari Argentina, JDT menjuarai Piala AFC 2015 dan Liga Super 2015. Dengan gelar Piala AFC, JDT menjadi tim Malaysia pertama yang memenangkan gelar Asia.
Dari 2014 sampai 2021, JDT menjuarai delapan gelar liga Malaysia berturut-turut. Sebelum pencapaian ini, tidak ada tim Malaysia yang pernah memenangkan kejuaraan liga lebih dari dua kali berturut-turut sejak sistem liga pertama kali diperkenalkan di Malaysia pada tahun 1979.
Kesuksesan Johor Darul Ta'zim (JDT) di sepak bola domestik dan regional patut dikagumi. Semakin kuat hari demi hari, klub mengalami transformasi di dalam dan di luar lapangan.