Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Abu Hitam Mahameru

Diperbarui: 16 Januari 2022   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Abu Hitam Mahameru - Ilustrasi Dok Kompas.com/Andrew Lotulung  

Terdengar suara menggelegar
Menggemparkan seisi bumi
Menyemburkan panasnya lahar
Mengguncangkan ketenangan hati

Abu hitam Mahameru bertebaran
Langit hitam mencengkam
Bebatuan berterbangan
Awan panas menghias langit kelam

Penduduk pontang panting menyelamatkan diri
Berlarian dengan panik
Flora fauna tumbang dan mati
Tersapu debu vulkanik

Mungkin alam mulai murka
Memuntahkan amarahnya
Mengeluarkan isi perutnya
Menjadikan porak poranda

Ini teguran dari sang pencipta
Pemilik jagat raya
Kuasa-Nya nyata adanya
Murka alam adalah murka-Nya

Jadikan sebagai renungan diri
Arif dan bijak dalam memanfaatkan alam
Agar tetap terjaga dan lestari
Untuk anak dan cucu di masa depan

***

Puisi karya Shintawati (anggota GLS SMPN 2 Cibadak) untuk Inspirasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline