Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Anak-anak: Harapan dan Masa Depan

Diperbarui: 20 November 2021   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar:Pixabay.com/sasint

Puisi HAS

Bocah itu membuka album lawas
Serpihan kenangan yang tak tuntas
Tentang ayah dan ibu yang lugas cerdas

Tangan-tangan kecil di genggaman ayah bunda.
Kaki-kaki kecil melangkah dituntunnya.
Kenangan indah penuh cinta

Dia termenung, merefleksikan karya nan agung                
Yang telah termeterai pada dirinya        
Dikandung, dilahirkan, dicintai ayah dan bunda
Yang hadir sebagai jelmaan Cinta Sang Pencipta

Papa mama biarkan aku melewati hari-hari dengan kasih sayang
bukan omelan ketika aku salah,
sebab omelan akan membuat aku menyimpan kepahitan,
tetapi kasih sayang membuat aku bertumbuh

Goresan kisah bermain di pelupuk mata
Belaian lembut sang bunda
Petuah bijaksana dari ayahanda
Menjadi pijakan untuk melangkah
Meraih masa depan nan cerah

Hari depan jauh digenggaman
Hari ini entah apa terjadi
Anak-anak mengais harapan
Di trotoar dan pasar, bermain api

Mata beningnya adalah kesejukan
Mencerahkan dunia dengan senyuman
Kini mereka menunduk lesu
Mendapati taman dengan bunga-bunga layu

Bocah kecil berbisik lirih di malam sunyi
Datanglah segera esok hari
Bawa pergi semua mimpi burukku, wahai Mentari
Jadikan aku mercusuar kebaikan bagi semua yang aku jumpai

Anak adalah harta yang berharga
Titipan Tuhan untuk dijaga
Tugas mulia kita semua
Beri dukungan mereka mencapai cita-cita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline