Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Petani

Diperbarui: 16 November 2021   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar:Pixabay.com


Hari ini aku kembali merenung dan belajar
Bukan sehari saja sudah berbulan-bulan
Bahwa ternyata sungguh sebuah perkara sukar
Menyelami profesi petani yang mempunyai besar ketabahan
Andai aku seorang petani, maka ....

Kupandangi hijaunya kebun dan ladang
Yang mulai tumbuh dan berkembang
Kupupuk dan kusirami dengan penuh cinta dan kasih sayang
Berharap hasilnya melimpah pada saat panen menjelang

Kemudian kutersadar dan kuceritakan betapa kisah petani itu begini

Bersahutan suara kokok ayam menengadah
Mengantarkanmu dalam setiap langkah
Saat pagi-pagi sekali engkau pergi ke sawah
Untuk tebarkan benih dengan tak kenal lelah

Menanam padi engkau lakukan penuh gairah
Oleh terik matahari wajahmu basah
Oleh peluh  tak membuatmu susah
Bagimu semua jerih payah
Memberikan manfaat seperti angin yang berhembus ke segala arah

Engkau telah  setia menabur benih sejak pagi agar kelak menjadi tanaman padi

Setia dengan bau tanah dan keringat agar perut-perut  terisi
Namun kesetiaan  seakan tak berarti
Sebab kemiskinan masih menemani

Peluh yang berbaur dalam asa
Hama menjauh entah ke mana,
Bulir-bulir padi subur menguning,
Pundi-pundi semakin menjadi realita,
Hidup menjadi damai sejahtera

Ini tentang sebuah kisah, doa, dan harapan untuk para petani negriku

Penulis: ABy, Tati, Tety, Katedra, Nina

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline