Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Ayah dalam Doa dan Diam

Diperbarui: 12 November 2021   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Ayah dalam Doa dan Diam - pexels

Engkau telaga bagi dahaga
Dalam gelap engkau adalah cahaya
Bagai embun ketika
aku takberdaya

*

Ketika hadir air mata engkau mengganti dengan tawa
sendiri di tempat tersembunyi kau lantunkan doa
sebagai penopang pemberi kekuatan keluarga
tiada keluh kesah tersampaikan pada yang tercinta
karena suatu cinta untuk bahagia orang-orang di sekelilingnya

*

Senyummu adalah keteduhan
diammu adalah keteladanan
kata-katamu begitu bijaksana
tindak-tandukmu begitu berwibawa

*

Kala duka melanda jiwa,
petuahmu hadir dengan bijaksana
semangatmu mengalir di setiap langkah
membangkitkan asa yang kerap musnah. 

*

Aku tahu engkau tidak muda lagi
sudah kau lewati banyak hari
waktumu banyak tersita tapi kau tak merasa merugi
cintamu selalu ada, tidak pernah pergi

*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline