Pernahkah di antara kita ketika melakukan satu hal dengan niat baik dan tulus hati, malah menerima ledekan alih-alih mendapat apresiasi?
Sungguh dunia terasa gelap merasa kecewa. Hati bertanya-tanya. Kenapa tega? Bisa jadi bila tak kuat menahan diri bisa-bisa jadi sakit hati. Benci. Tak sudi melakukannya lagi.
Ini yang saya alami. Belum lama ini. Saya mengirim gambar kata-kata motivasi karena tahu kondisinya akhir-akhir ini.
Saya pikir paling tidak bisa menguatkan atau melahirkan semangat untuk terus berjalan di antara kesulitan hidup yang dialami.
Sebagai teman, saya mencoba untuk sedikit peduli dengan kapasitas yang saya miliki. Karena suka menulis, tentu dengan kata-kata.
Apa yang terjadi?
Berselang dua hari baru mendapat tanggapan yang membuat saya menelan ludah sendiri. Iyalah ludah sendiri, masa ludah tetangga?
Karena isinya seperti meledek, rasa menggores hati. Apa saya terlalu sensitif?
Entahlah.
Saya terdiam cukup lama. Baca dan baca lagi. Meneliti kembali kata-kata yang ada. Apakah ada yang salah?
Rasanya ...
Ternyata memang ada. Yakni kehadiran gambar lingkaran kecil berupa tampang saya. Apakah tampang saya menyebalkan?