Mencari-cari ke mana si ide pergi
Duduk manis di depan laptop sudah habis bergelas-gelas kopi
Si ide tetap bersembunyi takmau menampakkan diri
Pencet-pencet sekadar pancingan sambil mengkhayal tetap saja takada kalimat yang jadi
Kesal, kesal, kesal sekali
Masa penulis bisa tak punya ide, payah ini
Kenapa tidak pilih jiplak sana sini jadi
Aku tak berani
Menulis itu lebih baik mengandalkan kemampuan diri sendiri, pikiran jernih, dan tentu saja hati
Buat apa berkarya dengan mengambil punya orang jadi milik sendiri
Itu sama saja mempermalukan diri