Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Ponsel dan Pakaian Baru nan Mewah Pun Dibakar, Sisi Gelap Sampah Industri Modern

Diperbarui: 17 Juli 2021   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisi gelap sampah industri modern - Photo by Gustavo Fring from Pexels

Kehidupan modern identik dengan kemudahan membeli barang baru secara cepat dan mudah. Klien pun dengan gampang bisa membeli barang-barang mewah asal punya uang.

Akan tetapi, mungkin banyak yang belum sadar bahwa industri modern menghasilkan sampah barang-barang mewah yang masih baru. Ponsel, jam tangan, dan pakaian mewah yang masih baru pun dibakar karena "memenuhi gudang". Gila!

Hasil investigasi dan bocoran orang dalam

Amazon mendapat kecaman setelah seorang mantan karyawan mengatakan kepada ITV, saluran berita Inggris, bahwa karyawan di sebuah gudang di Skotlandia diperintahkan untuk menghancurkan 130.000 produk yang tidak terjual. Total lebih dari satu juta produk tidak laku dimusnahkan.

Dirilis ITV pada 2021, rekaman video mata-mata dari dalam gudang Amazon di Dunfermline mengungkapkan limbah berskala besar. Produk-produk baru seperti televisi pintar, laptop, drone, pengering rambut, piranti komputer, dan buku serta masker wajah dimasukkan dalam kotak bertanda "hancurkan".

Laporan retaildetail.eu menyatakan, dalam sembilan bulan terakhir, 293.000 produk telah dihancurkan di salah satu pusat distribusi terkecil Amazon di Prancis (Chalon-sur-Saône). Dengan ekstrapolasi, diasumsikan bahwa sekitar tiga juta produk dihancurkan di semua pusat distribusi Prancis. Penghancuran ini terjadi dengan membakar atau membuang di tempat pembuangan sampah.


Tapi Amazon bukanlah satu-satunya pelaku pemusnahan produk sendiri. Banyak merek, termasuk Burberry, Urban Outfitters, H&M, Nike, JCPenney, Michael Kors, Eddie Bauer, dan Victoria's Secret telah dituduh melakukan hal yang sama, menurut berbagai laporan dalam beberapa tahun terakhir.

Burberry berterus terang tentang membakar pakaian dan mengatakan bahwa perusahaan mereka menggunakan insinerator khusus yang memanfaatkan energi dari proses tersebut. Barang-barang yang dihancurkan berjumlah sekitar 37 juta dolar AS. Ini memang tidak seberapa dibandingkan dengan pendapatan Burberry sebesar 3,8 miliar dolar AS pada tahun yang sama.

Industri fesyen dan produksi sampah masif

Jumlah pakaian yang dibeli orang setiap tahun terus meningkat sejak awal tahun 2000-an.  Diperkirakan bahwa industri fesyen menghasilkan 10% emisi karbon yang dihasilkan seluruh manusia, mengeringkan sumber air, dan mencemari aliran sungai.

Chanel dan Louis Vuitton juga berpartisipasi dalam pembakaran barang dagangan. Richemont, perusahaan Swiss di belakang merek seperti Cartier dan Montblanc, mengatakan pada 2018 telah menghancurkan jam tangan senilai lebih dari 500 juta dolar AS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline