"Satu-satunya penyakit saat ini adalah rasisme yang sedang kita lawan bersama" (Raheem Sterling)
Siapa tak kenal Raheem Sterling, pemain bintang Manchester CIty dan penggawa Tim Nasional Inggris? Sterling dikenal sebagai pemain lincah dan berprestasi. Sayangnya, ia kerap menjadi korban rasisme.
Ada sejumlah tindakan rasis yang menimpa Sterling dan sangat membuatnya kesal. Dua pendukung Manchester City diskors dari kesempatan menonton pertandingan sepak bola selama lima tahun. Sanksi dijatuhkan pada Januari 2020 terhadap dua suporter Man City yang telah melakukan pelecehan rasial terhadap Sterling.
Chelsea juga melarang seorang penggemar seumur hidup karena menggunakan "bahasa yang kasar secara rasial" terhadap Sterling selama pertandingan di Stamford Bridge pada Desember 2018.
Sterling penggawai protes terhadap rasialisme dalam sepak bola
Sterling dikenal sebagai penggawa dalam upaya para pemain korban rasisme dalam memprotes rasialisme dalam sepak bola dan dunia olah raga pada umumnya.
Tahun 2020 lalu, ia berbicara sangat frontal dalam upayanya menyadarkan publik akan seriusnya isu rasisme dalam inustri olah raga.
Mengomentari protes antirasialisme di AS yang dipicu kematian George Floyd yang akibat ulah polisi kulit putih, Sterling berkata:
"Saya tahu ini mungkin terdengar sedikit murahan, tetapi satu-satunya penyakit saat ini adalah rasisme yang sedang kita lawan bersama. Upaya melawan rasisme ini adalah hal yang paling penting pada saat ini karena rasisme telah terjadi selama bertahun-tahun. Sama seperti pandemi, kita ingin mencari solusi untuk menghentikan rasisme."
Sterling sebelumnya menantang persepsi media Inggris tentang pemain kulit hitam. Sterling menyerukan kampanye setop rasisme baik di pertandingan domestik maupun internasional.
Tahun lalu dia mengajak sesama pemain profesional agar tidak keluar lapangan jika terjadi pelecehan rasial dan juga menyerukan pembentukan satuan tugas anti-rasisme yang dipimpin pemain.