Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Mewaspadai Varian Baru, Belajar dari Tsunami Covid-19 di India

Diperbarui: 28 April 2021   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana kremasi masal mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (Covid-19) di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). India dihantam kengerian dengan lonjakan kasus Covid-19 mencetak rekor tertinggi dunia melampaui 17 juta kasus.(REUTERS/ADNAN ABIDI)

Kita merasa sangat prihatin saat membaca berita kompas.com mengenai munculnya sebuah varian baru di India yang tidak terdeteksi tes PCR Covid-19. Kehadiran varian baru Covid-19 ini tentu berkontribusi terhadap meluasnya virus korona baru di India.

Jumlah kasus di India telah mencapai 17 juta kasus Covid-19. India pada 26/4 kembali melaporkan 323.000 kasus Covid-19 dan 2.771 kematian dalam sehari, tanpa tanda-tanda melambat.

Dilansir dari laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), semua virus (termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19)- berkembang seiring waktu. Ketika virus menggandakan atau membuat salinan dirinya sendiri, kadang-kadang berubah sedikit. Ini sesuatu yang normal untuk virus.

Perubahan ini disebut "mutasi". Virus dengan satu atau lebih mutasi baru disebut sebagai "varian" dari virus asli.

Apa yang menyebabkan virus berubah menjadi varian baru?

Ketika virus beredar luas dalam suatu populasi dan menyebabkan banyak infeksi, kemungkinan virus tersebut bermutasi semakin meningkat. 

Semakin banyak peluang virus untuk menyebar, semakin banyak ia bereplikasi. Artinya, semakin banyak peluang yang dimilikinya untuk mengalami perubahan.

Sebagian besar mutasi virus berdampak sedikit atau tidak sama sekali pada kemampuan virus untuk menyebabkan infeksi dan penyakit. Akan tetapi, bergantung pada lokasi perubahan pada materi genetik virus, perubahan tersebut dapat memengaruhi sifat virus dalam dua bidang:

Pertama, penularan (misalnya, dapat menyebar lebih atau kurang mudah). Kedua, tingkat keparahan (misalnya, dapat menyebabkan penyakit yang lebih atau kurang parah.

Dampak varian-varian baru terhadap efektivitas vaksin

Vaksin COVID-19 yang saat ini sedang dalam pengembangan atau telah disetujui diharapkan dapat memberikan setidaknya beberapa perlindungan terhadap varian virus baru. Oleh karena itu, perubahan atau mutasi pada virus seharusnya tidak membuat vaksin menjadi tidak efektif sama sekali. 

Jika salah satu dari vaksin ini terbukti kurang efektif terhadap satu atau lebih varian, dimungkinkan untuk mengubah komposisi vaksin untuk melindungi diri dari varian baru Covid-19.

Data terus dikumpulkan dan dianalisis untuk memahami varian baru virus COVID-19. WHO bekerja sama dengan peneliti, pejabat kesehatan, dan ilmuwan untuk memahami bagaimana varian ini memengaruhi perilaku virus, termasuk dampaknya terhadap efektivitas vaksin, jika ada. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline