Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Saat Ini Harapan Selamatkan KRI Nanggala-402 Belum Sirna, Ini Dua Alasannya

Diperbarui: 24 April 2021   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Tagar #prayforKRINanggala402 viral di media sosial Twitter. Warganet bersatu mendoakan keselamatan seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu 21/4 sekitar pukul 03.00.

KRI Nanggala-402 saat itu sedang mengikuti latihan penembakan torpedo di kawasan laut utara Pulau Bali. Kapal selam kebanggaan Indonesia ini diperkirakan mengalami kerusakan. Ditemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari KRI Nanggala.

Tumpahan minyak itu ditemukan pada Rabu pukul 07 di sekitar lokasi penyelaman KRI Nanggala-402. Lokasi ini kini menjadi fokus pencarian oleh tim pencari dari berbagai lembaga.

Spesifikasi dan kecanggihan KRI Nanggala-402

KRI Nanggala-402 dibangun pada 1977 oleh Howalt Deutsche Werke atau HDW, Kiel, Jerman Barat. Kapal selam bertipe 209 ini memiliki berat 1.395 ton, panjang 59,5 meter dan lebar 6,4 meter.

KRI Nanggala-402 baru diserahterimakan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981. Artinya, KRI Nanggala-402 telah 40 tahun mengabdi demi keamanan wilayah Indonesia.

Catatan menunjukkan KRI Nanggala telah beberapa kali menjalani perbaikan. Pertama, perbaikan di Howaldtswerke, yang usai pada 1989. Dua puluhan tahun kemudian, KRI Nanggala kembali mengalami perbaikan penuh selama dua tahun di Korea Selatan. Perbaikan usai pada Februari 2012.

Setelah pemutakhiran, KRI Nanggala mampu menembakkan empat torpedo secara bersamaan pada empat target yang berbeda. KRI Nanggala-402 juga bisa meluncurkan misil antikapal seperti Exocet atau Harpoon. Ia mampu menyelam hingga 257 meter.

Nanggala beroperasi di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur yang bersemboyan Tabah Sampai Akhir. Kita berharap, para awak KRI Nanggala dan tim pencari juga selalu tabah sampai akhir, apa pun yang terjadi. 

Sabtu, hari menentukan

Sabtu, 24 April 2021 menjadi hari paling menentukan dalam upaya penyelamatan KRI Nanggala-402. Diperkirakan pasokan oksigen di kapal selam ini dalam situasi black-out hanya mampu bertahan hingga 72 jam. Artinya, Sabtu dini hari kemungkinan oksigen menipis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline