Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Sekuntum Mawar Biru untuk Anak-anak Tak Berbuku

Diperbarui: 9 Maret 2021   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Hans Benn dari Pixabay

Anak-anak itu berlarian kegirangan. Menjemput guru yang datang di tengah rinai hujan. Tlah lama ruang kelas merana kesepian. Jadi guru pedalaman siapa tahan?

Puan kirana itu tersenyum bahagia. Biarpun pepuja hatinya menangis di bandara kala melepasnya. "Mawar, baik-baiklah engkau di sana," kata teruna itu berbalut doa.

Si gadis berhati kencana membuka isi tasnya yang penuh. Selembar surat undur diri yang tlah lusuh. Suara kepala sekolah itu masih bertalun: "Apakah tak sayang pada kariermu di kota yang tlah engkau rintis dengan peluh?"

Pada paras anakanak tak berbuku pandangannya kini terpaku. Ia pandang dalam-dalam mata satu gadis mungil nan lugu. Sang guru muda tertegun kelu: di netra bocah itu, ia tak melihat bayang dirinya yang kuyu. 

Di ikshana malaikat murni itu, ia melihat sekuntum mawar biru.

***

Terima kasih pada Kompasiana dan sahabat Kompasianer atas centang biru untuk Inspirasiana

Komunitas Inspirasiana Kompasiana, 9 Maret 2021

Setiap klik pada artikel Inspirasiana adalah dukungan untuk anak-anak tak berbuku melalui K-rewards.

bertalun: bergema
ikshana: mata, penglihatan (bahasa Sanskerta) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline