Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Sadranan Simbol Kerukunan, Persaudaraan, dan Semangat Gotong Royong dalam Masyarakat Ringinsari

Diperbarui: 17 Desember 2020   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan Foto: Bersih Makam saat Sadranan (Dok.Pri)

Sadranan Simbol Kerukunan, Persaudaraan, dan Semangat Gotong Royong dalam Masyarakat Ringinsari

Apakah Anda pernah mendengar sebuah gelaran tradisi budaya bernama  Sadranan? 

Sadranan merupakan sebuah tradisi budaya untuk menghargai para ahli kubur. Ahli kubur yang dimaksudkan  adalah mereka  yang telah meninggal dunia. 

Sebuah dusun di daerah dekat Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, bernama Ringinsari masih memelihara tradisi penghargaan terhadap para leluhur tersebut.

Bentuk penghargaan yang dilakukan oleh masyarakat di sana adalah dengan melakukan gotong-royong dalam membersihkan pemakaman para ahli kubur tersebut seraya mendoakan mereka. 

Keterangan Foto: Suasana Area Pemakaman saat Bersih Makam Sadranan (Dok.Pri)

Masyarakat beramai-ramai membersihkan area pemakaman (diutamakan para leluhur yang memiliki hubungan kekeluargaan). Setelah membersihkan dan mendoakan para ahli kubur tersebut, acara ini dilanjutkan dengan acara bernama Kenduren. 

Kenduren adalah tradisi yang melengkapi Sadranan. Kenduren sendiri dilakukan setelah acara membersihkan area pemakaman yang berada di lingkungan daerah tersebut. 

Kenduren dilakukan dengan cara menikmati makanan yang telah disiapkan oleh masing-masing keluarga serta bersama-sama menyantapnya di sebuah tempat. Biasanya dilakukan di dekat pemakaman atau di area masjid, atau mushola setempat.

Keterangan Foto: Suasana Area Pemakaman saat Bersih Makam Sadranan (Dok.Pri)

Ragam makanan Kenduren adalah nasi putih yang dibuat bentuk gunungan tumpeng beserta aneka lauk-pauk serta sayur-mayur.

Ragam makanan yang disantap seluruh anggota masyarakat secara bersama-sama tersebut disiapkan secara swadaya oleh mereka. Wujud syukur atas pemeliharaan Tuhan Yang Maha Kuasa dituangkan dalam tradisi ini.

Persaudaraan dan kerukunan yang diupayakan sedemikian rupa secara simbolis tergambar dengan jelas dari tradisi Sadranan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline