Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Puisi Rindu untuk Ayahku

Diperbarui: 12 November 2020   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Memberi kasih tanpa mengharap balas,
memberi cinta tanpa meminta syarat,
peluhmu adalah cerminan kasih yang tak berbatas,
semburat senyuman dibalik deru juangmu,
memberi diri layaknya wakil Ilahi dalam medan dunia.

*

Tongkat didikan tak terasa di tanganmu,
kendali penuh menggambarkan luasnya hatimu,
lemah-lembut budimu,
pelukanmu membebat luka sembilu.
Percikan kebaikan mengharu selalu.

*

Cahaya jiwa bagi nyala lentera,
sebait doa menemani terbitnya surya,
terlantun untuk melepas rindu.
Terima kasih untuk cinta,
yang tak akan pernah bisa terbalas.

*

Wajahmu sudah tak nampak lagi,
terbatas ruang, waktu, dan dimensi,
tapi rindu ini tak pernah terhalang.
Teladanmu, cinta kasihmu.

***

Selamat Hari Ayah Nasional, Bapak....

Puisi ini dibuat khusus Nita Kris untuk Inspirasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline