Menjulang tinggi batang-batangnya membelah angkasa
Seolah langit adalah ruangan pemecah sepi
Ketika sang bayu semilir bertiup menyapa
Gemerisik dedaunannya seperti paduan suara hati
*
Lalu beterbangan burung gereja dengan gembira ke sana kemari
Hinggap di pucuk-pucuknya sambil menari-nari
Seolah tiada rasa khawatir diri
Akan segala kebutuhan yang pasti terpenuhi karunia ilahi
*
Sambil menyenandungkan kicauan merdunya