Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Fakultas Kedokteran KKN Alternatif UMP Adakan Program Pendampingan Belajar

Diperbarui: 23 Agustus 2020   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa FK UMP  yang sedang melaksanakan KKN Alternatif di Desa Kramat, Kec.Kembaran, Kab.Banyumas mengadakan Program Pendampingan Belajar pada Anak - Anak SD, SMP dan SMA secara online dan offline. Peserta KKN Alternatif Kelompok 8 Desa Kramat ini beranggotakan 3 orang, yaitu Insan Tajdid Akbar, Maryam Sidika Ogmun, dan Fitri Adhitia Rosalin, yang ketiganya merupakan Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Angkatan 2017."Program ini bertujuan untuk membantu siswa - siswi yang mengalami kesulitan belajar dan mengerjakan tugas dari sekolah, dengam menganut sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sesuai aturan yang diberlakukan saat ini. Kami disini berusaha membantu memberikan solusi  agar siswa -siswi mampu memahami dan mengerti materi yang diberikan oleh Guru di sekolahnya." Begitu tutur Insan Tajdid, selaku Ketua Kelompok 8 Fakultas Kedokteran KKN Alternatif UMP di Desa Kramat.

1598114592393-5f41519a097f3619fa445ea2.jpg

Program ini sudah berjalan dari tanggal 10  Juli 2020 dan berakhir tanggal 27 Agustus 2020. dr.Ira Citra Ningrom, Sp.PA, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 8 KKN Alternatif UMP Desa Kramat juga mendukung adanya program tersebut, "Di masa wabah Covid-19 seperti ini, Pendampingan belajar pada siswa-siswi SD, SMP, maupun SMA baik secara online maupun offline sangat dibutuhkan, selain mengingat sistem PJJ yang baru diterapkan saat ini, siswa - siswi juga perlu adanya bimbingan yang intens baik dari orangtua / wali murid, saudara, maupun dari pihak lain seperti Mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKN, semoga dengan terobosan cara belajar seperti ini, banyak sisi positif yang bisa diambil dan semoga program ini berjalan lancar sampai selesai, Aamiin" begitu sambung beliau.Mekanisme pembelajaran yang dilakukan juga dijelaskan oleh Insan "Jadi, kita buat pembelajarannya jadi dua, ada yang online dan ada yang offline, Pembelajaran online bisa via WhatsApp Group masing-masing kelompok, dan di setiap akhir pekan (sabtu /minggu) kita adakan hafalan melalui Video Call WhatsApp, biasanya untuk materi hafalan itu Matematika dan Bahasa Inggris untuk anak SD khususnya. Kalau offline, ya seperti di tempat les,satu ruangan kita bagi menjadi maksimal 3 kelompok, setiap kelompok ada 3 - 4 orang, dengan tetap memberlakukan social distancing, jadi kita sebagai pengajar aman, anak anak juga aman, serta orangtua pun tenang.

untuk waktunya, dalam satu minggu kita melakukan pendampingan belajar di tempat yang berbeda, kita fleksibel juga mengikuti keinginan anak anak maupun orangtua apabila ingin ada tambahan belajar dengan waktu yang disepakati bersama" Begitu lantasnya.

Menurut Tikno, "Program KKN dari Mahasiswa UMP sangat bermanfaat bagi kami untuk membantu memantau proses belajar anak, dan saya mendukung untuk di kembangkan program seperti ini, terutama bagi orangtua seperti saya yang tidak bisa selalu memantau dari pagi sampai sore, karena kita kan juga sibuk bekerja." begitu kata salah satu orangtua yang anaknya ikut di program pendampingan belajar. 

dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline