Pernikahan tak lagi sakral ucap janji hanya sekedar seremonial. Kebahagiaan tak lagi rasakan, Kesengsaraan menjadi santapan. Ketenangan tergantikan, Kenyamanan terbinasakan. Tanggung Jawab tak lagi bisa menjawab. Komitmen membangun keluarga sirna entah kemana, sebab tak bisa mengatasi problem yang ada. Selingkuh dimana mana, nafkah tercecer begitu saja.
Sakinah semakin punah, Mawaddah menjelma sumpah serapah, Warrahmah menjadi gelisah. Ucap janji setia Komitmen belaka. Nikah tak lagi penuh Rahmat justru menjadi laknat.
Nikah tak lagi mendatangkan berkah justru malah bikin serakah.
Cinta yang terbagi penuh dengan alibi dihadapan istri atau suami. Mahar seperangkat alat sholat menjadi jalan memperalat. Cantik soal fisik. Jelita soal aura. Paras yang terlintas. Rindu akan semu. Nafkah sekedar materi tak berarti, tanpa dibarengi sentuhan ruhani. Nikah tak cukup dipusaran cinta, cita dan rasa. Tapi tanggung jawab sosial dihadapan manusia dan tanggung jawab moral dihadapan Tuhannya. Mampukah menghantarkan keluarga ke pintu surga dengan segala RidhaNya ataukah ke Neraka dengan segala murkaNya
Salam Anisul Fahmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H