Lihat ke Halaman Asli

Insani Miftahul

Yakin Usaha Sampai

Ngajar Lebih Praktis, Pakai Materi Presentasi Ini!

Diperbarui: 14 November 2022   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu Laksanakan

Pernah dengar istilah "belajar dilakukan sepanjang hayat"?

Istilah tersebut dimaknai dengan menjadi manusia yang tidak pernah merasa puas untuk terus mau belajar. Masih relevan dengan konsep pendidikan sepanjang hayat, merupakan sebuah konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar yang berlangsung dalam kehdupan manusia. Prinsip utama dari pendidikan sepanjang hayat adalah "setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru".

Pendidikan dalam artian lebih sempit dilakukan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga atau tempat yang mempertemukan pelajar dengan pendidik. Guru bertugas sebagai pembimbing, pengajar dan pengawas bagi siswa. Dalam keberjalanannya, pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam sistem formal atau informal. Sekolah menjadi tempat terjadinya proses pendidikan berupa belajar dan mengajar. Ada siswa yang berhak mendapatkan akses belajar, dan ada guru yang berperan dalam mengajar.

Guru sebagai pengajar memiliki tugas dan banyak tanggung jawab dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Tidak hanya mencerdaskan pikiran, akan tetapi juga menumbuhkan karakter yang baik, mengembangkan sikap dan tingkah laku bermoral. Dalam mengajar, guru melalui siklus pembelajaran dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Guru juga menentukan model, metode dan strategi dalam proses pembelajaran itu. Pastinya tidak mudah melakukan semua proses pembelajaran. Terlebih perlu pula terus belajar, meningkatkan kompetensi dan mengetahui kebutuhan pendidikan bagi anak di masa depannya nanti.

Di masa sekarang, di mana era digital kian berkembang pesat. Guru juga perlu belajar hal-hal baru agar tidak ketinggalan zaman atau didahului siswanya. Jika guru tidak mau beradaptasi, maka bersiap saja ketinggalan banyak informasi, bahkan oleh siswanya kurang dihargai. Mau bagaimanapun, guru juga menjadi contoh, teladan atau panutan bagi siswanya. Kalau gurunya banyak tidak tahu, atau bersikukuh pada apa yang diketahuinya di masa lalu, maka bukan tidak mungkin siswa akan sukar menyukainya.

Agar siswa tetap memerhatikan dan menghormati apa yang diajarkan oleh gurunya, maka perlu mengajar dengan cara yang menarik. Lalu, bagaimana caranya agar guru dapat mengajar dengan menarik? Coba cek beberapa hal berikut, apakah sudah dijalankan guru?

A. Cara mengajar dengan menarik dan menyenangkan

  1. Menjadi Pribadi yang Menyenangkan

Ajining raga ana ing busana, ajining diri ana ing lathi

Mengutip pepatah jawa, yang berarti penampilan seseorang akan dihargai dirinya dari bagaimana cara ia berpakaian, sosok seseorang akan dihormati dari bagaimana cara ia berucap.

Pepatah tersebut menjadi aturan tidak tertulis yang juga dapat diterapkan oleh guru saat tampil dihadapan siswanya. Guru sebagai pengajar, akan diperhatikan sosoknya baik dari cara bersikap, berucap hingga penampilannya pula. Guru yang enak dilihat, pembawaannya menyenangkan, nyaman untuk diajak berkomunikasi akan lebih dihormati dan disayangi muridnya.

Guru perlu memiliki pribadi yang menyenangkan, agar tidak sekadar menyampaikan ilmu bagi siswa. Akan tetapi juga bisa dianggap menjadi kawan yang dekat, motivator yang menularkan semangat, hingga teladan yang menjadi panutan. Untuk menjadi pribadi menyenangkan, guru harus memiliki pikiran positif terlebih dahulu. Pikiran yang baik dan optimis, akan keluar dalam bentuk tindakan dan ucapan positif. Sehingga, guru akan mengajar dengan semangat dan lingkungan sekitarnya juga mendapatkan aura menyenangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline