KB Kok Bisa Hamil? Bayu Insani Bismillahirrahmanirrahiim… Sebenarnya saya sudah lama gak nulis, tapi entah mengapa, malam ini, tiba-tiba saya merasa rinnnndduuuuu banget untuk menulis. Ini bermula sewaktu saya membaca blog salah satu sahabat. Kebiasaan saya sekarang ini suka baca dan lihat-lihat artikel tentang janin, dan bayi. Jadilah malam ini saya search di rumahnya Om Google, “Janin 24 Minggu” Alhamdulillah, yang keluar buanyyyaaak sekali. Salah satunya, blog yang tadi tak baca J. Kebetulan juga, saya sedang di tinggal suami rapat Rt, jadi daripada nganggur, saya berpikir untuk nulis. Tapi maaf, tulisan saya kali ini, hanya menulis tentang kandungan J. Mungkin karena inilah yang terkeluar dari otak saya. He he…orang bilang, menulis itu yang dekat dengan penulisnya. Ya, ini. Tentang seputar kandungan dan baby. Tujuh bulan yang lalu, saya masih bekerja di Hong Kong, dan belum seperti saat ini. Masih bebas dalam segala hal. Baik gerak fisik maupun pikirannya. Namun tidak untuk saat ini. Saya tak boleh bebas lagi, karena sekarang ini saya sudah tak sendiri lagi, ada baby di dalam kandungan saya. J Tanggal 23 maret 2012 saya pulang ke tanah air. Bermodal nekat, saya ngebreak kontrak sama boss. Dalam pikiran saya, saya ingin momong badan dulu setelah sampai di rumah, minimal setahun lah. Biar dekat dengan suami dan anak. Pengennya gitu, bebas jalan-jalan dan usaha. Kalau dah ada baby, kan gak bebas bergerak. Akhirnya, saya pun membeli pil KB sebelum pulang kampung. Pikir saya, kalau sudah habis pil KB nya, baru KB suntik. Terus terang, saya tak pernah KB pil sebelumnya, jadi kurang memahami banget manfaatnya. Pokoknya yang saya tahu, ya, kalau minum pil ini harus menurut tanda panah seperti dalam petunjuk dalam pil KB tersebut. Setiba di rumah, saya pun mulai memakannya. Ini juga pesan teman, pokoknya, berbuat dan nggaknya sama suami, pil ini harus di makan. Jangan sampai lupa! Sehari, dua hari setelah memakan pil itu, biasa saja. Tak ada keluhan apa-apa. Pokoknya gak ada efek sanping apapun. Tak seperti cerita teman, katanya kalau makan pil KB terkadang pusing dan mual. Mungkin itu bagi orang yang gak cocok. Dan saya tak merasakan hal itu, artinya, saya aman. Tapi anehnya, setelah 3 minggu makan pil itu, sepertinya ada yang aneh dalam badan saya. Kepala terasa pening terus, dan bawaanya malas sekali. Nggak mau turun dari ranjang. Lha turun dari ranjang kepala terasa berputar-putar. Satu lagi, ternyata saya telat bulan. Waduh…. Saya berpikir, mungkin ini efek dari pil KB seperti cerita teman, atau adaptasi lingkungan baru. Saya tak peduli, saya tetap teruskan makan pil itu hingga habis. Akhirnya, setelah habis, saya pun membeli pil KB yang baru. Namun anehnya, kepala sama perut kok gak sembuh, bahkan bertambah parah. Ada rasa mual segala kalau pagi. Saya dan suami penasaran, ada apa sebenarnya. “Apa mungkin saya hamil ya Mas? ” Tanya saya pada suami. Suami yang belum berpengalaman dalam hal ini, ya bilang gak tahu. Malah dia berbalik tanya. “Lho dulu waktu adek hamil yang pertama gemana, Mas gak tahu soal ini” jawabnya. Terus terang, kalau hamil pertama gak ada rasa seperti ini. Gak tahu kalau lagi hamilpun. Istilah orang jawa, hamil kebo. Penasaran terus, akhirnya kami ke puskesmas terdekat. Saya di tes darah, urine, dan lain-lain. Setelah itu, saya dan suami nunggu di ruang tunggu. Gak lama kemudian nama saya dipanggil. Dokter klinik itu bilang, “Selamat ya, Bu. Hasil pemeriksaan ibu hamil” Ucapnya. Terus terang, saya kaget bercampur bingung, tapi ya senang. “Hamil Dok? Tapi saya ada makan pil KB, lho” jawab saya “Ya, gak tahu Bu, tapi hasil urine ini positif”. Dia memperlihatkan hasil urinenya pada saya. “Alhamdulillah, kalau begitu. Hanya agak bingung aja dok, sebab saya minum pil KB, tapi kok hasilnya hamil, apa gak apa-apa ya bagi janin” Tanya saya. Setelah itu saya ke ruangan lain. Mulai saat itu juga, saya diberikan buku yang bertuliskan KIA oleh pegawai puskesmas. (Kesehatan Ibu dan Anak) Saya beritahukan pada suami, dia malah kegirangan. “Alhamdulillah, Allah kabulkan doa Mas” ucapnya. Saya heran saja, kok KB saja bisa hamil, ya? Teman-teman malah pada bilang, katanya kalau pil KB itu malah fungsinya untuk menyuburkan kandungan. Wallaaaah….! Gak tahu deh yang mana yang bener. Saya hanya heran, KB kok bisa hamil. Ckkckckkck….! Namun saya juga sadar, begitulah hakikatnya. Jika Allah telah berkenan, tak ada sesiapapun yang bisa menghalanginya. Bersyukur di berikan amanah lagi, setelah 13 tahun lamanya kosong. Ya, pokoknya, kami syukuri nikmat yang tiada duanya ini. Sejak saat itu, saya harus ekstra hati-hati. Dari makanan, maupun dari gerakan. Gak boleh kerja ini, itu, makan ini, itu, dan lain-lain. Pokoknya, banyak pantangan yang gak boleh saya dan suami lakukan. He he…. Seingat saya juga kemarin, sewaktu trisemester pertama, selain bawaannya malas, saya sempat gak doyan makan nasi. Jangankan makan, lihat orang makan nasi aja saya langsung mual. Masak sayur muntah. Suami gak tega, jadi gak pernah masak. Makannya beli. Kalau pagi, bubur ayam rutin. Kalau siang sama malam, saya makan yang aneh-aneh. Dari bakso, mie ayam, batagor, kupat tahu, sampai rujak-rujak yang aneh. He he….:) Pokoknya, pengeluaran untuk makanan saja sampai kantong menipis. Dan yang paling saya idamkan adalah mie tom yam, (masakan ala Thailand). Suami mencari ke sana kemari. Akhirnya, kembali melawat rumah om google. Karena saya tinggal di Yogyakarta, akhirnya suami mencari yang di daerah Yogyakarta. Alhamdulillah, ketemu! Kami ke rumah makan Mie Ceria. Tempatnya di monjali. Namun sayang, bagi saya, yang sudah pernah merasakan uuueeenakknya kuah rasa tom yam, saya merasa kuahnya agak lain. Nggak nendang buanget. Mungkin yang bikin orang jawa kali ya. Atau juga, bawaan orang ngidam kaya gitu kali ya. Peeeengeeen buanget, tapi setelah ketemu, makannya cuma dikit. He he…. Belum puas juga dengan rasa itu, akhirnya saya buat status di akun FB, saya katakan, kalau saya pengen makan mie rasa tom yam. Alhamdulillah, di respon sama teman-teman, terutama adek di Hong kong. Gak lama kemudian, saya dapat paketan mie rasa tom yam tersebut dari Hong Kong. Kata teman saya, nasib baik saya ngidamnya, nggak pengen makan mie rasa tom yam di Thailand. Ckkckckckckkc….! Subbhanallah….nikmat buanget!. Tengkiuh ya adeku, Rohmatul Aeni. I lope you poll. Akhirnya dedek makan mie tom yum seperti yang di damba…J) Alhamdulillah, waktu begitu cepat berlalu. Kini 6 bulan sudah saya mengandung. Sudah 2 x USG, bersyukur sekali, dedek sehat dan aktif buanget. Kalau dulu sering gak enak badan, sekarang bundanya juga sudah sehat. Sudah lahap makan, dan berat badan bertambah. Dedek kecil aktif buanget nendang dan nyikut. Senanggggg buanget. Sehingga, bukan bundanya saja, tapi ayahnya juga sudah bisa melihat serta merasakan gerakan dedek di perut. Pengalaman yang menakutkan kemarin, saya pernah jatuh di laut. Waktu itu saya ingin menghindari ombak, eh mundur-mundur malah jatuh. Saya takut, lalu USG, untuk melihat perkembangan janin, Alhamdulillah, gak papa. Yang kedua, kemarin, sewaktu usia kandungan 23 minggu. Saya makan brem madiun lebih 2 batang, lalu kandungan terasa panas, dan dedek gak aktif bergerak. Kembali saya periksa ke bidan, dan Alhamdulillah, janin baik-baik saja. He he…maafin bunda ya Nak, ceroboh memamah makanan. Janji deh, gak nakal lagi….:) Tinggal menunggu usia kandungan 9 bulan. Mohon doa, moga bisa melahirkan secara normal, dan selamat. Baik bayi maupun dedek. Amin. Udah dulu ya, kapan-kapan nulis lagi….he he.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H