- Keduanya adalah musisi asal Bandung
- Keduanya berasal dari FSRD ITB
- Keduanya jarang tampil di TV Nasional , dan mungkin tidak pernah masuk Chart Musik Nasional
- Keduanya merupakan Desainer Grafis
- Keduanya menciptakan musik dan lirik yang original , berbeda dan KUAT.
- Keduanya terlihat jarang bercengkrama secara online. Dan saya sangat penasaran
- Keduanya seringkali menghadiri acara yang sama, seperti Pembukaan Taman Musik Bandung dan KULTSE
- Keduanya sama sama sangat berani menyampaikan kata yang dianggap tabu
- Dan kedua musisi tersebut adalah favorit saya
- Sama sama sering menggarap karya seni yang meluas memasyarakat. Contohnya Pidi Baiq membuat buku2 laris seperti Drunken Molen, Drunken Mama, At-Twiter,, Ucok Homicide yang merancang logo NOAH, dan logo transisi dari Peterpan ke NOAH.
Mereka menyampaikan pesan dalam lagunya dengan tegas tanpa malu malu atau jaga image. Apa adanya walau mungkin terkesan Tabu, Jorok, Sadis atau Gila.
Dari aliran musik, terlihat sangat berbeda. Pidi Baiq dengan The Panas Dalam nya mengusung musik genre,, tidak tau saya juga itu genre apa,, sangat BERVARIASI, CERIA, BERGEMBIRA, JUJUR. Sedangkan Ucok Homicide mengusung genre,, RAP CORE, PUNK, KELAM, KRITIS, METAFOR SADIS, JUJUR.
Contoh penggalan lagu2 dari kedua musisi tersebut :
The Panas Dalam - Kelamin Uber Alas
Siapapun kamu.
Bagaimana pun. Ujung2nya minta kelamin.Mencari orang, yang terbaik.
Cantik tanpa kelamin percuma.Mengaku punya, cinta murni.
Ujung2nya minta kelamin.
The Panas Dalam - Ayo Kita Kemana
"assalamualaikum Vietnam . . . bagi yang tidak bisa berbahasa Indonesia,
jangan ikuti kami bernyanyi"Ayo kita ke sawah, mencari petani yang hilang.
Di curi genderuwo dari Jakarta.
Sore hari saat berenang.Ayo kita mencari, diana anak paman petani.
Di curi grup musik dari jakarta.
di rayu cincin mata jeli."don't cry for me vietnam. Perkenalkan , , ini suara drum,
ini suara gitar"