Lihat ke Halaman Asli

Natural Marketing

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali dengar istilah ini dari buku Anti Marketing nya Kafi Kurnia.

Tidak harus teriak teriak, tidak harus sibuk merisaukan bisnis serupa, bangun kualitas produk/layanan dan kepuasan konsumen. Tanpa perlu ada promosi, kalau memang produk kita Berkualitas, Memuaskan Pelanggan, pasti orang saling mempromosikan produk kepada orang orang yang dikenalnya.

Yang menguatkan merek adalah kualitas produk/layanan dan kepuasan konsumen, bukan logo. Logo yang asal dibuat, jadi kuat ketika produk yang direpresentasikan memang diburu, dibutuhkan atau disukai banyak orang.

Kadang kita terlalu sibuk dengan promosi, sibuk lihat trik dan taktik saingan, sibuk meng counter saingan, padahal inti bisnis itu sangat sederhana. Memberi manfaat kepada orang lain, baik berupa kegunaan, kepuasan, ataupun keceriaan, lewat sebuah akad jual beli yang halal, adil, amanah.

Tulisan ini sendiri saya buat karena kadang timbul perasaan panas hati ketika berusaha. Padahal, Berapapun materi yang dihasilkan... Ketika dibangun dengan sikap panas hati, iri dengki, nafsu ingin mengalahkan orang lain, hancurin silaturahmi, apalagi cara2 licik, tidak akan memberi ketentraman.

Mending dapet 1 Trilyun dengan cara dan niat bersih, sambil tambah syukur ke Tuhan, daripada dapet 500 Milyar tapi hati jadi kotor & panas.

Mending anggap temen daripada anggap musuh. Mending melengkapi / memberi rasa baru, daripada menyaingi. Mending sibuk memperbaiki kualitas produk dan pelayanan milik sendiri daripada sibuk mengutuk usaha orang lain :D

Contohlah pebisnis2 besar yang senang membahagiakan orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline