Lihat ke Halaman Asli

Insan Tani Mandiri

Petani Produktif

Mengenal Pupuk Organik Caik Bio Erekta

Diperbarui: 1 April 2023   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Insan Tani Mandiri

Pupuk organik cair memiliki bentuk cair dan biasanya terbuat dari permentasi kotoran ternak. Namun, bisa juga dibuat dari bahan lainnya seperti permentasi sayuran dan buah-buahan busuk.

Meski bahan yang digunakan biasanya sama dengan jenis pupuk padat, namun pada proses pengolahanya pupuk ini diberi tambahan air.

Pupuk organik cair berasal dari larutan yang difermentasikan dan mengandung unsur makro, mikro, dan juga mikroorganisme di dalamnya. Berbagai kandungan tersebut berguna untuk merangsang pertumbuhan dari sebuah tanaman.

Pengertian dari pupuk organik cair juga dijabarkan oleh para ahli, seperti yang berikut ini :

  • Pupuk yang berasal dari berbagai jenis tanaman sayuran, buah-buahan, dan kotoran hewan yang diproses dengan sistem fermentasi dan enzimitasi secara modern.
  • Pupuk organik yang asal muasalnya dari tanaman yang kemudian dibenamkan pada kurun waktu tertentu setelah dikomposkan.


"Pupuk organik cair mampu mengatasi defensiasi hara, sekaligus menambah beberapa jenis hara pada tanaman yang diberi pupuk organik  ini"

Dok. Insan Tani Mandiri

Karakter Dari Pupuk Organik Cair

Pupuk organik yang cair biasanya tidak dijadikan sebagai pupuk utama dalam dunia cocok tanam. Hal ini dikarenakan, pupuk cair lebih mudah terbawa erosi, meski di sisi lain pupuk ini mudah untuk dicerna oleh tanaman.

Penggunaan pupuk cair biasanya digunakan di bagian daun, bunga, dan juga batang dari tanaman. Dengan menyemprotkan pupuk cair ke beberapa bagian tanaman tersebut, hal ini mampu merangsang tumbuh kembang tanaman.

Hal penting yang harus diketahui saat mengaplikasikan pupuk cair ke daun adalah tidak boleh terlalu berlebihan. Karena jika dilakukan dilakukan terlalu banyak hal ini justru mengundang hama serta penyakit tanaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline