Lihat ke Halaman Asli

Roda Learning Strategy (Strategi Pembelajaran Roda) untuk Kurikulum 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa kabar pendidikan Indonesia? Baikkah? Burukkah? Atau... 'sedang-sedang saja' sebagaimana yang dikatakan bang Haji Rhoma?

Menilik dari berbagai kasus, dan ditambahkan dengan sedikit pengalaman pribadi setelah kurang lebih 15 tahun mengenyam pendidikan, nampaknya belum ada perubahan signifikan yang mampu memberikan dampak riil terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Kurikulum sebagai kerangka dasar pendidikan terus mengalami perubahan dari masa ke masa, demi mencapai tujuan: mencerdaskan kehidupan bangsa. Ya.. meskipun perubahan-perubahan itu tak sedikit memberikan dampak berupa kebingungan yang sarat dirasakan oleh grass root-nya dunia pendidikan, yaitu guru, dan juga siswa. Namun paling tidak, harapannya, perubahan itu akan membawa bangsa ini untuk semakin dekat kepada 'puncaknya' tujuan pendidikan.

Seperti halnya dengan Kurikulum 2013 yang rencananya akan diterapkan tahun depan. Menggantikan KTSP, kurikulum 2013 mencoba merombak pola lama kurikulum. Tidak ada sebutan IPA dan IPS, namun keduanya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain. Pembelajaran tematik yang sebelumnya hanya diterapkan pada sekolah dasar kelas rendah, akan diterapkan pada seluruh kelas. Nhah. Yang menjadi pertanyaan adalah: sudah siapkah Bapak/ Ibu guru sebagai praktisi pendidikan untuk mengaplikasikan kurikulum 2013 ke dalam proses pembelajaran?

Menjawab sedikit kegalauan para guru, kami Tim Roda Learning Strategy menawarkan solusi pembelajaran yang nantinya dapat dijadikan sebagai pegangan ketika kurikulum 2013 diberlakukan.

Roda singkatan dari Rolling Declaration, merupakan penawaran inovasi dalam bidang strategi pembelajaran yang turut mendukung kelancaran pelaksanaan kurikulum 2013 dengan mengkolaborasikan aspek pendidikan karakter, menginternalisasikan kecerdasan majemuk dan gaya belajar, serta mendistribusikan berbagai metode pembelajaran . Ide dasar Roda adalah rolling dan perjanjian. Inti pembelajaran Roda adalah kebebasan peserta didik dalam menentukan tema pembelajaran, lokasi pembelajaran, serta bagaimana pembelajaran tersebut akan dilakukan. Adapun langkah-langkah Roda adalah sebagai berikut:

Pada pertemuan pertama pembelajaran peserta didik membuat deklarasi mengenai :

-Rolling penyampaian cita-cita/ impian

-Rolling pola duduk per hari atau minggu

-Rolling petugas pemimpin doa selama satu semester

-Rolling petugas ringkasan pembelajaran selama satu semester.

Adapun cara penentuan rolling sesuai dengan kesepakatan kelas, bisa berdasar tanggal lahir, bulan lahir dll.

Pada pertemuan pertama guru menawarkan tema-tema serta ruang pembelajaran selama satu semester, peserta didik memilih, kemudian hasil rolling tema dan ruang belajar tersebut di dokumentasikan dalam papan jadwal pembelajaran tematik di kelas.

Guru membuat buku penghubung dengan orang tua sebagai :

-Alat komunikasi guru dan orang tua

-Alat pemantau belajar peserta didik

-Timbal balik refleksi dan evaluasi guru dan orang tua

Melalui strategi RODA, siswa akan melaksanakan pembelajaran atas dasar rasa suka, karena pada awal pembelajaran ia dilibatkan untuk memilih tema dan lokasi belajar. Siswa juga akan dilibatkan secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga tercipta suatu kondisi pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Ketika kondisi pembelajaran telah berjalan dengan baik, maka proses pembelajaran akan berlangsung secara efektif sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai.

Demikianlah, kami mencoba untuk membuat suatu inovasi pembelajaran. Harapan kami, semoga inovasi kami ini dapat memberikan sumbang sih kepada dunia pendidikan. Kami menunggu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca guna perbaikan-perbaikan kami di masa mendatang. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline