Profesionalisme yang dibutuhkan harus dilandasi oleh nilai moral, etika yang baik, serta loyalitas terhadap bangsa | Ino Sigaze.
Setiap era perkembangan dan kepemimpinan sering ditandai dengan munculnya istilah-istilah baru yang mencerminkan konteks dunia saat itu.
Kini, Indonesia kembali dihadapkan pada sebuah istilah yang mungkin terdengar asing bagi banyak orang: "zaken kabinet."
Dalam masa transisi menuju kepemimpinan Prabowo, pertanyaan yang muncul adalah, seberapa realistiskah penerapan konsep ini di panggung politik Indonesia?
Di tengah pesatnya pembangunan di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia harus bersiap menghadapi ketidakpastian yang dibawa oleh kemungkinan terbentuknya zaken kabinet.
Banyak pihak merasa penasaran---seberapa besar dampaknya terhadap dinamika politik nasional?
Sebenarnya, masyarakat umumnya senang dengan konsep baru, meski sering kali tanpa pemahaman mendalam tentang asal-usul istilah tersebut.
Zaken kabinet sendiri, yang berusaha mengedepankan profesionalisme dalam pemerintahan, menimbulkan berbagai reaksi---baik positif maupun negatif.
Pertanyaan yang mengemuka adalah, apakah konsep ini dapat menjadi solusi atau malah menambah kompleksitas?
Beberapa tantangan dapat muncul jika Prabowo menerapkan zaken kabinet, di antaranya: