Partisipasi politik perempuan Indonesia sedang berada di jalur sorotan mata dunia karena bukan untuk memperjuangkan kaum perempuan semata, tetapi untuk mengubah atmosfer perpolitikan dengan tata kasih yang santun dan bermartabat | Ino Sigaze.
Partisipasi politik perempuan di tahun 2024 telah menjadi pusat perhatian banyak pihak. Dengan angka 37,7% calon legislatif perempuan di Pemilu 2024, kita menyaksikan suatu langkah penting yang patut direnungkan.
Tidak hanya itu, keterwakilan perempuan di parlemen juga meningkat 1,6% --- dari 20,5% di tahun 2019 menjadi 22,1% pada 2024. (Radarkediri, 9/9/2024).
Ini bukan sekadar statistik; ini adalah cerminan dari perubahan yang perlahan merayap masuk ke dalam tatanan sosial kita, memperlihatkan kilauan harapan akan keadilan yang lebih luas.
Munculnya Figur Perempuan: Pertanyaan dan Harapan
Fenomena kemunculan perempuan dalam kontestasi politik ini mengundang banyak pertanyaan. Mengapa semakin banyak perempuan yang tergerak untuk terjun ke dunia politik?
Apakah ini sekadar angka, atau ada suara yang lebih dalam yang memanggil mereka? Apakah ini tanda kemajuan, atau hanya permukaan dari gelombang yang lebih besar di bawahnya?
Pertanyaan-pertanyaan ini berakar dari fakta bahwa angka partisipasi perempuan di Pilkada 2024 terus meningkat. Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati ketika kita menyelami makna keterlibatan ini.
Politik Perempuan: Untuk Semua, Bukan Hanya Perempuan
Satu hal yang sering terlupakan adalah bahwa perjuangan politik perempuan di Indonesia tidak hanya untuk kaum perempuan itu sendiri.