Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Melintasi Jarak dan Waktu: Kisah Menghadirkan Indonesia di Frankfurt

Diperbarui: 22 April 2024   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melintas Jarak dan Waktu: Kisah Menghadirkan Indonesia di Frankfurt | Gambar diambil dari Panitia ICAF dan IFF.

 Dalam keberagaman terdapat keindahan yang tak terhingga, dan dalam kebersamaan tercipta kekuatan yang menggetarkan dunia | Ino sigaze

Frankfurt, Jerman - Di tengah bayang-bayang risiko yang ditempa oleh pandemi Covid-19, sebuah perhelatan budaya megah menarik perhatian di pusat kota Frankfurt. Indonesia Festival Frankfurt (IFF) telah menandai kehadiran gemilang Indonesia di Frankfurt, menawarkan hamparan keindahan budaya dalam satu wadah yang mempesona.

Seiring dengan dentingan musik tradisional yang mengalun, para seniman dan seniwati, sebanyak 300 jiwa setiap harinya, memenuhi panggung dengan kekuatan karya dan semangat.

Mereka, tak hanya berasal dari tanah air sendiri, tetapi juga dari pelosok Eropa, termasuk Jerman, serta para diaspora yang menjulang identitas Indonesia di tengah-tengah Frankfurt.

IFF sebagai Cermin Hubungan Terbuka Indonesia di Mata Dunia

Indonesia Festival Frankfurt (IFF) 2022 bukan sekadar perhelatan biasa. Menjadi ikon dari promosi budaya Indonesia di daratan Eropa, acara ini telah merajut jalinan keakraban antara Indonesia dan Jerman. "

IFF bukan sekadar festival, namun ia adalah cerminan dari hubungan yang kuat antara dua bangsa," ujar Rosely Pohlmann, salah satu pemangku kepentingan utama dalam penyelenggaraan IFF 2022. Rencananya, gelaran ini akan menjadi agenda rutin setiap dua tahun sekali, mempererat tali persaudaraan antarbangsa.

Namun, seperti halnya arus kehidupan, rencana seringkali bergulir dalam arah yang tak terduga. Kebijakan politik di Indonesia mengalihkan jalannya waktu.

IFF ke-2 yang semestinya meriahkan tahun 2024, terpaksa ditunda hingga tahun 2025, demi menjaga kesinambungan dan keteraturan acara, serta menghindari benturan dengan agenda politik domestik.

Yanthi Sjoekoer, SE., salah satu pemangku kepentingan IFF 2022, menjelaskan bahwa penundaan ini dilakukan untuk memberikan kesempatan lebih kepada pemerintah daerah untuk bersiap-siap dengan matang, tanpa mengganggu momentum penting seperti pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang turut berlangsung pada tahun yang sama. 

"Harapannya, IFF 2025 dapat melibatkan lebih banyak peserta dari lini pemerintahan, sebagaimana yang terjadi pada gelaran pertamanya," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline