Kado sejati terletak dalam dedikasi dan keterlibatan kita untuk membuat setiap momen berarti | Ino Sigaze.
Hati siapa yang tidak melonjak kegirangan saat menerima kado? Kado umumnya diberikan kepada seseorang yang dikenal. Kenyataan menunjukkan bahwa kado sering disebut secara berbeda oleh pemberi dan penerima.
Apalagi soal pesan dan makna dari sebuah kado, lebih beragam lagi. Masing-masing orang bisa menginterpretasinya secara berbeda, apa arti dari sebuah kado.
Kado itu erat sekali kaitannya dengan gratis atau pro Deo atau sebagai imbalannya dari Allah (in return for). Oleh karena Allah itu adalah sang Pemberi, maka ketika seseorang memberi, ia telah meniru cara Allah sendiri yang murah hati dan ikhlas memberi.
Tulisan ini mencoba merefleksikan kado dari segi spiritualitasnya. Ada gagasan apa saja yang muncul dari sebuah kado yang dikirim seseorang kepada orang lain.
1. Kado Penghargaan dan Tanda Terima Kasih
Seseorang atau suatu perusahaan tidak asal memberi kado. Mereka memberikan kado umumnya kepada orang-orang yang memiliki hubungan dengan perusahaan mereka.
Pemberian kado seperti itu umumnya berkaitan dengan momen tertentu, misalnya hari ulang tahun, hari pernikahan, hari Lebaran, hari Natal, dan seterusnya.
Namun, ada juga perusahaan yang memiliki cara pandang berbeda, dan mereka dapat memberikan kado kepada orang-orang tertentu, meskipun orang itu tidak memiliki ikatan relasi dengan seseorang atau dengan suatu perusahaan.
Kado bisa diberikan dengan kepentingan sosial di baliknya. Ungkapan pemberian kado itu pertama-tama berarti penerima kado itu berharga bagi pemberi.
Rasa berharga itu berkaitan dengan andil, peran, dan keterlibatan seseorang dalam suatu visi tertentu. Entah itu untuk pendidikan literasi atau juga berbagi informasi, opini, dan gagasan-gagasan lainnya.